“Teknologi memang seperti pisau bermata dua. Namun, kami hadir untuk memastikan pisau itu digunakan tepat guna — aman, efisien, dan berdampak nyata bagi pendidikan,” tuturnya.
Ia juga Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi digital pendidikan di Indonesia, khususnya melalui pemanfaatan perangkat Chromebook di sekolah-sekolah.
“Google Chromebook bukan hanya sekadar teknologi yang diberikan ke sekolah, tapi kami hadir sebagai mitra jangka panjang. Kami mendampingi proses transformasi digital sampai tahap implementasi dan memastikan dampaknya nyata dirasakan oleh siswa,” ujar Olivia.
Google, melalui pendekatannya yang berbeda dibanding penyedia teknologi lainnya, menjalankan program inkubasi pendidikan dengan pendampingan intensif.
Program ini membantu guru mengadopsi teknologi dalam proses belajar-mengajar serta memonitor dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.
“Sekolah-sekolah mitra Google akan tergabung dalam komunitas khusus binaan Google untuk terus berbagi praktik baik dan memperluas dampak transformasi pendidikan,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, Google Indonesia melalui Education Specialist untuk wilayah Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara, M. Edward Ranggong, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendampingi sekolah-sekolah di Kota Makassar, dalam mewujudkan transformasi digital melalui program Google Reference School.
Dalam pertemuan dengan pihak pemerintah Kota Makassar, Edward menyampaikan bahwa program ini akan dimulai dari proses nominasi sekolah oleh Wali Kota dan Dinas Pendidikan setempat.
“Kami akan melakukan peninjauan langsung ke sekolah-sekolah yang ditentukan. Langkah awalnya adalah pendataan dan pemetaan, termasuk melihat apakah guru-guru di sekolah tersebut telah memiliki sertifikasi Google,” ujar Edward.
Sertifikasi Google menjadi salah satu syarat penting dalam program ini, sebagai bukti kecakapan guru dalam mengoperasikan perangkat digital untuk pembelajaran.
Program pelatihan akan dimulai dari level dasar atau Level 0 (foundation level) secara daring. Dari hasil pelatihan ini, hanya guru-guru yang memenuhi kriteria akan direkomendasikan untuk mengikuti sertifikasi Level 1 yang bersifat internasional.
“Pelatihan ini bukan hanya formalitas. Kami ingin memastikan perangkat yang diberikan nantinya benar-benar digunakan secara efektif oleh tenaga pengajar,” lanjut Edward.
Selain kesiapan sumber daya manusia, Google juga akan melakukan pemetaan infrastruktur, terutama terkait jumlah dan kesiapan perangkat komputer (Chromebook) di sekolah. Data ini akan menjadi dasar untuk menentukan bantuan yang diperlukan dari pihak Google.