“Kami ingin uang daerah berputar di masyarakat Makassar. Ini penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal,” katanya.
Alumni FH Unhas ini juga menyampaikan dorongan terhadap gelaran event ekonomi kreatif dan pariwisata, seperti Makassar Half Marathon yang berhasil menarik 10–12 ribu peserta dari berbagai daerah.
Event-event ini, kata Munafri, akan membawa dampak ekonomi bagi UMKM dan perhotelan. Munafri menutup pemaparannya dengan mengajak kader HMI agar mengambil peran dalam pembangunan daerah.
“Silakan ambil posisi. Mau jadi akademisi, entrepreneur, teknokrat, atau pelaku industri kreatif, semua terbuka. Pemerintah membuka kolaborasi seluas-luasnya,” ungkapnya.
Munafri juga mengajak aktivis HMI dan generasi muda Makassar untuk tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan, tetapi ikut serta mengambil peran strategis.
“Pemerintah membuka ruang kolaborasi. Mau jadi pengusaha, pekerja industri kreatif, aktivis sosial, Akademisi, semua terbuka. Tinggal dicocokkan dengan minat dan keahlian,” tegasnya.
Ia menutup paparannya dengan pesan kolaborasi dan keberlanjutan pembangunan kota. Dimana, Makassar dibangun bukan oleh pemerintah sendiri. Ini butuh kebersamaan, butuh energi kolektif.
“Selama semua bergerak dengan tujuan yang sama, Makassar bisa menjadi kota maju, inklusif, dan berdaya saing,” pungkasnya.


br






br






