Makassar Berzikir, Munafri: Santri Garda Persatuan

Dalam kesempatan itu, Appi menyampaikan apresiasi kepada Nahdlatul Ulama Kota Makassar yang selalu menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun peradaban umat.

“Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada keluarga besar Nahdlatul Ulama Kota Makassar atas komitmennya menjaga Islam yang rahmatan lil alamin, memperkokoh persatuan umat, dan aktif dalam pembangunan sosial keumatan,” tukasnya.

Munafri juga menyebut dzikir dan doa untuk Nusantara yang digelar NU Makassar merupakan ikhtiar batin untuk menjaga negeri dari ancaman perpecahan.

Doa adalah senjata paling ampuh seorang mukmin. Zikir adalah sumber kekuatan ruhani yang menenangkan hati dan menentramkan negeri.

“Melalui zikir dan doa ini, mari kita memohon kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia dijaga dari perpecahan, diberikan pemimpin yang amanah, dijauhkan dari bencana dan marabahaya, serta diberkahi dalam setiap langkah pembangunan,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Munafri mengajak seluruh jamaah dan santri untuk terus menjaga persatuan bangsa dengan semangat kebersamaan membangun Kota Makassar.

“Mari kita teruskan perjuangan para ulama dan santri. Kita tidak perlu menjadi seragam untuk menjadi satu, karena dalam keberagaman itulah kita menemukan kekuatan sebagai bangsa,” kutip Munafri mengulang pesan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

BACA JUGA:  BAZNAS Makassar Bawa Bantuan ke Perumnas Antang Blok 8

“Santri siaga jiwa raga, Makassar untuk Indonesia,” tutupnya sebelum mengucap salam.

Sedangkan, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyampaikan bahwa santri telah menjadi bagian penting dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

“Santri adalah penjaga moral bangsa dan penggerak nilai-nilai kebajikan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan dzikir dan doa bersama ini berlangsung penuh kekhusyukan. Selain lantunan shalawat, acara juga diisi tausiah kebangsaan oleh para ulama serta doa bersama untuk keselamatan bangsa, khususnya Makassar.

Menurutnya, nilai kesederhanaan, kedisiplinan, serta cinta tanah air yang dimiliki para santri harus terus dirawat dalam kehidupan bermasyarakat.

“Semangat keikhlasan, cinta tanah air, dan keteguhan iman para santri menjadi teladan bagi kita semua dalam membangun Indonesia yang damai dan bermartabat,” tambah Aliyah Mustika Ilham.

Ia menegaskan bahwa peringatan Hari Santri Nasional bukan sekadar seremoni, namun momentum untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan di tengah tantangan global yang terus berkembang.

“Peringatan Hari Santri adalah momentum untuk meneguhkan kembali peran santri sebagai pilar persatuan dan penjaga nilai-nilai luhur bangsa, terutama di tengah tantangan zaman yang terus berubah,” jelasnya.

br
br