BAZNAS Makassar Kembali Gelar Khitanan Gratis

Sementara itu Kepala Bagian (Kabag) II Bidang Pendistribusian dan Pemberdayaan BAZNAS Kota Makassar, Nabil Salim didampingi Tim BAZNAS, Fitriany Ramli, H.Arifuddin, Mudassir Idrus, Muh.Irfan, dan Syarifuddin Pattisahusiwa, serta mahasiswa Unismuh yang magang di BAZNAZ Nur Hikmah dan Resisma, menambahkan, untuk tahun 2024 ini, pihaknya menargetkan mengkhitan 1.500 anak dhuafa.

Arita—mewakili orang tua anak anak yang dikhitan mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS Kota Makassar.

“Kami bersyukur atas kerja kerja BAZNAS Kota Makassar, utamanya khitanan gratis seperti nii. Program BAZNAS Makassar ini snagat membantu masyarakat kurang mampu, seperti saya ini. Karena itu, saya mewakili keluarga menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran BAZNAS Makassar, dan tentunya terima kasih kepada Bapak Walikota Makassar, Pak Danny yang telah menginstruksikan kepada jajaran ASN muslim ber zkat di BAZNAS Makassar. Sebab, dengan demikian, imbasnya kami yang dapati,” tuturnya.

Seperti diketahui, selain sunatan gratis, BAZNAS Makassar juga memiliki berbagai program bergengsi.

Utamanya di bidang kesehatan, kemanusiaan, dakwah dan advokasi, serta ekonomi. Kelima program ini, tidak boleh keluar dari delapan golongan penerima. Yakni, fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah dan ibnu sabil. Dan tentunya, dalam menjalankan program kerja tahunan, wajib hukumnya BAZNAS berpegang teguh pada tiga aman. Yakni, Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI.
Aman Syar’i, yakni, pengelolaan zakat harus selaras dengan koridor hukum syar’i. Yaitu tidak boleh bertentangan dengan sumber hukum Islam, Al-Quran dan Sunnah. Aman regulasi, dimaksudkan, pengelolaan zakat harus memperhatikan rambu-rambu peraturan hukum dan perundang-undangan.

BACA JUGA:  Program Z-Auto BAZNAS Angkat Taraf Hidup Mustahik

Sedangkan, Aman NKRI, adalah, pengelolaan zakat di BAZNAS setidaknya, lebih mempererat persaudaraan, menjauhkan diri dari berbagai aktivitas, dan menjauhkan diri dari terorisme, demi menjunjung tinggi dan menegakkan NKRI.

Program ekonomi misalnya dikemas dalam bentuk Bantuan Operasional Dhuafa Produktif. Bantuan Opersional Dhuafa Produktif ini, setidaknya karena kebanyakan pelaku UMKM, kurang memiliki kemampuan atau kecakapan untuk meningkatkan produktivitas.

Malah, masih ada pelaku ekonomi kecil ini menjatuhkan pilihan kepada rentenir.
Program perbantuan tersebut agar dapat membangkitkan pelaku ekonomi ummat, sekaligus dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri layaknya Saudagar Tangguh. Hanya saja, para penerima harus melalui proses asesemen. Jumlahnya, lumayan. Bantuan ini, tanpa pengembalian. (din pattisahusiwa-tim media baznas kota makassar)

br
br