“Kalau semua dikerjakan di tahun pertama, anggaran akan terbebani. Kita harus bisa fokus memilih program prioritas agar bisa berkesinambungan,” tegasnya.
Ia menegaskan kembali bahwa Korpri adalah satu-satunya organisasi ASN yang tetap konsisten mengabdi bagi negara, baik ketika masih aktif maupun setelah pensiun.
“Kita berharap kepengurusan Korpri Kota Makassar yang baru dapat melanjutkan tradisi tersebut dan menghadirkan manfaat nyata bagi ASN serta masyarakat,” tuturnya.
Dia juga menguraikan sejumlah agenda dan peran strategis Korpri di masa mendatang. Ia menjelaskan, Korpri akan terus menjadi garda terdepan dalam memperkuat reformasi birokrasi dan profesionalisme ASN.
Sekaligus hadir memberikan perhatian hingga pada penghormatan terakhir bagi para pensiunan abdi negara. Karena Korpri ini bukan hanya untuk ASN yang masih aktif, tapi juga untuk mereka yang sudah purna.
“Bahkan sampai pada penghormatan terakhir, Korpri tetap hadir. Kalau ada mantan abdi negara yang meninggal, Korpri akan membantu penyelenggaraan, mulai dari tenda, kursi, hingga pembacaan riwayat hidup,” terangnya.
Selain itu, ia menekankan bahwa Korpri Sulsel telah aktif melibatkan seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dalam berbagai kegiatan, baik di tingkat regional maupun nasional.
Bahkan jumlah pesertanya mencapai 921 atlet dan lebih dari 2.000 official yang keseluruhan akomodasinya ditanggung negara dan organisasi, sehingga tidak membebani peserta.
Lebih lanjut, Jufri mengungkapkan bahwa Kota Makassar memiliki posisi strategis dalam menggelar agenda-agenda besar berskala nasional.
Hal ini karena Makassar dianggap memiliki kesiapan dari segi kesehatan, kemampuan fiskal, hingga fasilitas penunjang.
“Tahun depan, jika tidak ada agenda lain, Presiden sendiri yang akan hadir membuka perhelatan nasional di Makassar. Ini karena Kota Makassar sebagai kota paling maju di Sulsel dari berbagai aspek, termasuk kesehatan dan kemampuan fiskal,” tukasnya.