News  

Menteri LHK Dorong Optimalisasi Pengelolaan Sampah di Makassar

Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah proses capping atau penutupan air lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta antisipasi potensi mikroplastik. Langkah ini diambil karena Makassar belum memiliki solusi pengolahan sampah antara sebelum sampai ke TPA.

Munafri juga mengungkapkan bahwa Pemkot Makassar telah menjalin kerja sama dengan pihak menangani program Waste to Energy (WtE), dan ke depan akan berkonsultasi dengan Menteri terkait untuk menentukan kelanjutan proyek tersebut.

“Kalau proyek ini dilanjutkan, ya kita lanjutkan. Tapi kalau tidak, kami ingin ada kejelasan agar bisa mengambil langkah yang sesuai,” lanjutnya.

Ia memperingatkan bahwa jika tidak ada penanganan serius, persoalan sampah akan menjadi masalah besar dalam dua tahun ke depan. Oleh karena itu, Pemkot mendorong sistem pengolahan sampah terintegrasi, di mana sampah dipilah dan diproses terlebih dahulu sebelum residunya dibuang ke TPA.

Lebih lanjut, Munafri menyampaikan bahwa pengelolaan sampah sebaiknya tidak lagi dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah, melainkan melibatkan pihak ketiga dengan tanggung jawab yang jelas, serta berdasarkan rekomendasi.

BACA JUGA:  Deal", Kanwil Kemenag, Kanwil ATR/BPN dan Kejati Sulsel Bentuk Satgas Percepatan Pensertifikasian Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah

Ia juga menekankan pentingnya pemberian insentif dalam proses pengolahan sampah, terutama seiring dengan rencana masuknya pengelolaan sampah ke dalam proyek energi terbarukan bersama program Waste to Energy (WtE).

“Insya Allah, kalau ini berhasil, tidak lebih dari tahun 2028 kita bisa hidup berdampingan secara baik dengan sampah,” ungkapnya optimis.