News  

Maggot sebagai Solusi Zero Waste dan Urban Farming

Oleh Aslam Katutu

NusantaraInsight, Makassar — Terinspirasi dari sambutan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, pada acara Launching Gerakan Urban Farming Bukit Baruga pada Senin, 15 September 2025, yang menyinggung tentang maggot sebagai peluang solusi pengelolaan sampah di Kota Makassar, hari ini saya bergegas mengunjungi Urban Agro Farm, sebuah peternakan maggot yang terletak di Toddopuli.

Kedatangan saya disambut hangat oleh H. Sulaiman, pemilik peternakan tersebut. Dengan penuh antusias, beliau menceritakan perjalanan usahanya dalam membudidayakan maggot selama tiga tahun terakhir. Meski sempat dihadapkan pada berbagai kendala hingga nyaris menutup usahanya, semangatnya kembali bangkit setelah mendapat dukungan moral dari Wali Kota dan Ibu PKK Makassar.

“Saya mulai belajar budidaya maggot ini dari Surabaya, kemudian mendirikan Urban Agro Farm di Makassar yang insyaAllah menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia Timur,” ujarnya.

Menurutnya, apabila pemerintah serius mendukung pengembangan farm serupa di berbagai titik dalam kota, maka persoalan sampah di Makassar bisa teratasi dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Optimisme itu ia sampaikan dengan penuh keyakinan.
Lebih lanjut, H. Sulaiman menjelaskan kemampuan maggot yang luar biasa dalam mengurai sampah organik.

BACA JUGA:  Munafri Dampingi Menhub RI, Saat Peluncuran Pesawat Amfibi di Makassar

“Satu kilogram maggot mampu mengonsumsi hingga lima kilogram sampah organik,” tuturnya.

Saat ini, Urban Agro Farm memiliki sekitar 50 biofon, dimana satu biofon bisa mengatasi sampah organik 800 kilogram perhari. Dengan kapasitas itu, peternakan ini mampu mengurai tidak kurang dari 4.000 kilogram sampah organik per hari, yang semuanya menjadi sumber makanan bagi maggot.

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia menghadapi tantangan besar terkait persoalan sampah, terutama sampah organik yang mendominasi hingga 60% dari total timbulan sampah rumah tangga di Indonesia.

Sampah organik yang tidak terkelola dengan baik akan menumpuk, membusuk, menghasilkan gas metana, mencemari air tanah, dan pada akhirnya berdampak buruk bagi kesehatan serta lingkungan.

Di sisi lain, kota-kota besar juga berhadapan dengan keterbatasan ruang hijau dan tingginya kebutuhan pangan yang harus dipenuhi dari daerah lain. Kondisi ini menuntut lahirnya solusi inovatif, salah satunya melalui pengembangan Zero Waste dan Urban Farming.

Salah satu kunci dalam upaya ini adalah pemanfaatan larva Black Soldier Fly (BSF) atau yang lebih populer disebut maggot. Maggot dikenal sebagai “pahlawan kecil” dalam ekosistem pengelolaan sampah karena kemampuannya yang luar biasa dalam mengurai limbah organik.

br