News  

Ketua Vox Point Indonesia DPD Sulsel Ajak Masyarakat Jaga Sulsel Tetap Harmoni

NusantaraInsight, Makassar — Ketua Vox Point Indonesia DPD Sulawesi Selatan (Sulsel), Agustinus Bangun, SH, MH., mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang, bijaksana, dan tidak mudah terprovokasi oleh derasnya arus informasi di tengah dinamika sosial terkini. Ia menegaskan, ketenangan adalah kunci untuk menjaga kedamaian bersama.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah aksi unjuk rasa merebak di berbagai daerah, termasuk di Kota Makassar. Informasi beredar cepat bercampur dengan desas-desus, sehingga masyarakat sulit membedakan fakta dan rekayasa. Kondisi inilah yang membuat sikap cermat dan bijak dalam menerima serta menyebarkan berita menjadi sangat penting.

“Jangan mudah terprovokasi oleh isu atau kabar yang belum jelas. Pastikan setiap informasi diverifikasi melalui sumber resmi dan terpercaya,” pesan Agustinus dengan tegas.

Lebih lanjut, ia menekankan agar semua pihak menjauhi tindakan kekerasan maupun pengrusakan. Menurutnya, sikap hati-hati, tenang, dan penuh pertimbangan akan mencegah lahirnya keresahan baru. “Satu unggahan yang salah bisa memicu gelombang kekhawatiran. Karena itu, mari kita saling menjaga,” tambahnya.

BACA JUGA:  Ini Materi PKM Nasional ADPERTISI di Desa Timbuseng Takalar

Sebagai Ketua Vox Point Indonesia Sulawesi Selatan sekaligus deklarator Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BMPAN), Agustinus mengingatkan pentingnya kebersamaan dan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi. Ia mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga keamanan dengan menciptakan suasana yang sejuk dan teduh. “Stop segala bentuk tindakan anarkis. Jika situasi tidak terkendali, masyarakatlah yang pertama merasakan dampaknya, baik secara sosial maupun ekonomi,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Agustinus juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan serta para korban kebakaran di Kantor DPRD Kota Makassar. Ia berharap tragedi ini menjadi pelajaran berharga untuk memperkuat empati, solidaritas, dan kepedulian antarwarga.

Nada serupa datang dari Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Ambo Asse. Ia turut menyampaikan duka cita atas musibah kebakaran yang melanda gedung DPRD Sulsel dan DPRD Makassar pada 29–30 Agustus 2025. Menurutnya, peristiwa tersebut tidak hanya menimbulkan kerugian material dan korban jiwa, tetapi juga meninggalkan luka sosial yang mendalam.

Ambo mengajak seluruh masyarakat menjaga keteduhan sosial dengan menjauhi tindakan yang memperluas kerusakan. Ia menekankan pentingnya berpegang pada nilai-nilai kearifan lokal Sulsel seperti sipakatau, sipakainge’, sipakalebbi, dan siri’ na pacce—ajaran luhur yang menuntun masyarakat untuk saling menghormati, mengingatkan, memuliakan, dan menegakkan solidaritas. Ia juga mendorong agar ruang dialog dan musyawarah dijadikan jalan utama dalam menyelesaikan perbedaan.

br