Begitupun dengan kegiatan Jumat Berkah. Ketika lontaran idenya disampaikan, langsung disambut antusias pustakawan dan staf DPK Provinsi Sulawesi Selatan.
Memang ada makanan yang dipesan, tapi penganan dan kue-kue tradisional disumbang oleh mereka yang tak mau disebut namanya.
Istilahnya, sumbangan berasal dari hamba Allah, berupa uang, air mineral, maupun makanan. Kini donasi mulai datang juga dari warga kompleks perumahan yang berada di sekitar masjid.
“Mas Indro, yang jadi mitra kegiatan ini, bukan cuma mau berjualan tapi juga berniat bersedekah. Dia serius siapkan peralatannya hingga 200 mangkuk bakso,” kata Hasan Sijaya.
Dia lantas memuji semangat teman-teman DPK Provinsi Sulawesi Selatan. Mulai pengurus masjid, remaja masjid, hingga ibu-ibu begitu proaktif dan bersemangat. Mereka yang akan purna tugas juga tak surut semangatnya.
Jumat Berkah ini juga, menurutnya, jadi ruang bagi mereka mempererat tali silaturahmi, hangat akrab dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan.
Jamaah Masjid Ashabul Jannah ini sangat beragam. Terlihat sejumlah pegawai Balai Bahasa, yang memang kantornya tak jauh dari situ. Juga pegawai dan karyawan swasta serta mahasiswa, yang terlihat dari pakaian dan tulisan pada bajunya.
Selain orang dewasa, banyak pula jamaah masjid dari kalangan anak-anak yang datang bersama temannya ke masjid. Dua bersaudara, Syahrul dan Fatur, yang tinggal di Lorong 3A Jalan Sultan Alauddin, mengaku rutin sholat di Masjid Ashabul Jannah.
Demikian pula Airasaya fatur sayfar, siswa Madrasah Ibtidaiyaj DDI Darul Ihsan, sudah beberapa Jumat sholat di Masjid Ashabul Jannah. (*)

br






br






