Relawan MER-C Indonesia Shalat Ied Bersama Warga Gaza

Relawan Mer-C
Relawan Mer-C Indonesia

NusantaraInsight, Gaza – Relawan Medical Emmergence Rescue Committee (MER-C) Indonesia yang saat ini berada di Jalur Gaza merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 H dengan Shalat Ied bersama.

Dalam video yang dikirim Ir. Edy Wahyudi di Rafah, Gaza selatan Palestina kepada MINA pada Rabu (10/4/2024), memperlihatkan para relawan Indonesia bertakbir Hari Raya terus-menerus bersama warga Gaza di dalam masjid karena kondisi hujan yang mengguyur Rafah sejak pagi.

Saat ini mereka menjadikan Rafah sebagai tempat berlindung dari serangan pasukan Israel.

Dalam video yang berdurasi 23 detik tersebut, juga memperlihat relawan MER-C Indonesia Fikri Rofiul Haq sedang merekam laporannya.

Dalam video kedua yang berdurasi 2 menit 3 detik, memperlihatkan khotib Idul Fitri sedang berkhutbah dengan lantang.

Ada ribuan jamaah warga Gaza yang memenuhi masjid tersebut, walaupun mereka merayakan Idul Fitri di bawah ancaman serangan tiba-tiba dari zionis Israel, mereka tetap antusias untuk melakukan shalat Ied

Serangan membabi buta yang dilancarkan oleh Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 22023 mengakibatkan kehancuran sekitar 1.000 masjid, menurut keterangan otoritas setempat.

BACA JUGA:  Ulama Palestina Silaturahmi Bersama Bupati Maros

Terdapat sekitar 1.200 masjid di seluruh Jalur Gaza. Selain menghancurkan sebagian besar masjid, lebih dari 100 orang imam masjid juga syahid akibat serangan mematikan di kawasan kantong tersebut.

Tidak ada gencatan senjata yang disepakati antara kelompok pejuang perlawanan Palestina di Gaza dengan pihak Israel selama bulan suci Ramadhan.

Itu membuat warga Gaza menjalani Hari Raya dengan kondisi yang sangat sulit di tengah ancaman kelaparan, terutama di Gaza utara yang sangat sulit ditembus oleh bantuan makanan dan kemanusiaan lainnya.

Serangan brutal militer Israel telah membunuh lebih dari 33.000 warga sipil Palestina di Gaza, mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Sementara korban luka lebih dari 76.000 orang.

Terbaru, Menteri Keamanan Nasional Israel Ben Gvir mengancam Perdana Menteri Benyamin Netanyahu untuk segera menyerang Rafah, jika tidak, dia memaksa Netanyahu untuk mundur dari jabatannya.

Apalagi, bantuan kemanusiaan ke Gaza masih banyak yang terhalang untuk memasuki kota tersebut. Sejumlah kendaraan bantuan masih tertahan di perbatasan Mesir di dekat kota Rafah.

BACA JUGA:  Sejumlah Penerbangan Tujuan Bandara Hasanuddin Dialihkan Akibat Cuaca Buruk

(*/Mina)