Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan Tuntut Agresi di Gaza Dihentikan

Warga turki
Puluhan ribu warga Turki mengikuti aksi solidaritas di Ibu Kota Ankara, Selasa malam (3/4/2024) dalam rangka mendukung rakyat Palestina

NusantaraInsight, Ankara — Puluhan ribu warga Turki mengikuti aksi solidaritas di Ibu Kota Ankara, Selasa malam (3/4/2024) dalam rangka mendukung rakyat Palestina dan menuntut diakhirinya agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza selama enam bulan berturut-turut.

Menurut media Turki seperti dikutip dari PIC, demonstrasi besar-besaran itu dimulai setelah shalat Tarawih dari Masjid Kocatepe, yang diselenggarakan oleh “Platform Solidaritas Ankara dengan Palestina,” dengan tujuan untuk mengekspresikan penolakan mereka terhadap pembantaian Israel terhadap rakyat Jalur Gaza.

Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina, banyak dari mereka mengenakan keffiyeh, dan meneriakkan slogan-slogan seperti: “Kemerdekaan untuk Palestina,” “From the River to the Sea, Palestine Will Be Free,” dan “Berdagang dengan Israel, pengkhianatan terhadap Palestina.”

Juru bicara Platform Ankara untuk Solidaritas dengan Palestina mengecam kekejaman yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel di dalam dan di sekitar Kompleks Medis Shifa di Kota Gaza, selama agresi mereka terhadap institusi kesehatan terbesar di Jalur Gaza yang terkepung selama 14 hari berturut-turut.

BACA JUGA:  Belum Seumur Jagung Menjabat, Andi Abubakar Hantarkan Anugerah Meritokrasi 2023 ke Bantaeng

Patut dicatat bahwa Turki telah menyaksikan protes dan demonstrasi untuk mendukung Palestina sejak pecahnya agresi terhadap Gaza pada tanggal 7 Oktober lalu, selain kampanye boikot terhadap produk dan perusahaan yang terkait dengan pendudukan Israel.

Selama 180 hari berturut-turut, pendudukan terus melakukan pembantaian sebagai bagian dari perang genosida yang dilancarkan terhadap masyarakat Jalur Gaza, dengan menargetkan rumah-rumah penduduk serta tim medis dan jurnalis.

Jumlah korban tewas akibat agresi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza meningkat menjadi sekitar 33.000 syuhada, dan lebih dari 75.000 orang terluka dengan berbagai luka, selain ribuan orang hilang di bawah reruntuhan seperti yang diungkapkan Kementerian Kesehatan di Gaza. (*/Mina)