PBB Peringatkan Kelaparan Ancam 345 Ribu Warga Gaza di Musim Dingin

Palestinian children collect free food handouts from a volunteer hospice in Rafah, southern Gaza, on Sunday, Dec. 17, 2023. More than 18,000 Palestinians have been killed in Gaza since Israel retaliated after the Oct. 7 attack by Hamas militants with airstrikes and the ground assault, according to the health ministry in the Hamas-run enclave. Photographer: Ahmad Salem/Bloomberg

NusantaraInsight, New York — Sebuah penilaian terkini oleh PBB mengungkapkan bahwa sekitar 345.000 warga Palestina di Gaza diperkirakan akan menghadapi bencana kelaparan musim dingin ini.

Bencana akan terjadi karena penurunan pengiriman bantuan, yang meningkatkan kekhawatiran tentang risiko kelaparan di seluruh wilayah.

“Pasokan komersial telah menurun, pengungsian meluas telah terjadi, infrastruktur telah hancur, pertanian telah runtuh, dan orang-orang kekurangan sumber daya keuangan,” kata Arif Husain, Kepala Ekonom di Program Pangan Dunia di New York, Amerika Serikat. Wafa melaporkan, Jumat (18/10).

Laporan tersebut, yang disusun oleh badan-badan PBB dan LSM, menunjukkan peningkatan tajam dari 133.000 orang saat ini yang diklasifikasikan mengalami “kerawanan pangan yang parah.”

Laporan Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) mencatat bahwa sementara peningkatan bantuan kemanusiaan selama musim panas meringankan beberapa penderitaan, September melihat tingkat terendah pasokan komersial dan kemanusiaan yang memasuki Gaza sejak Maret.

Akibatnya, jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan yang parah (Fase 5 IPC) diperkirakan akan melonjak antara November 2024 dan April 2025, mencapai 345.000, atau 16% dari populasi.

BACA JUGA:  Jurnalis TV Al Aqsa Syahid Digasak Bom Israel

Laporan tersebut menyoroti bahwa penurunan bantuan baru-baru ini akan sangat membatasi kemampuan keluarga untuk memberi makan diri mereka sendiri dan mengakses barang dan layanan penting dalam beberapa bulan mendatang kecuali situasinya berubah.

“Semua ini tercermin dalam prakiraan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu, yang menunjukkan kemerosotan yang dimulai pada bulan November,” ungkap Husain.

Selain itu, perkiraan sekitar 60.000 kasus malnutrisi akut di antara anak-anak berusia enam bulan hingga empat tahun selama periode yang sama. []