NusantaraInsight, New York — Seorang mantan produsen keju pada hari Selasa (5/3/2024) mengaku bersalah atas tuduhan pelanggaran ringan terkait wabah Listeria pada tahun 2016-2017 yang menyebabkan delapan orang dirawat di rumah sakit dan menewaskan dua orang.
Johannes Vulto dan perusahaannya Vulto Creamery dari Walton, New York, mengaku bersalah atas satu pelanggaran ringan yang menyebabkan masuknya makanan palsu ke dalam perdagangan antar negara bagian antara Desember 2014 dan Maret 2017, seperti diumumkan oleh Departemen Kehakiman.
Keju mentah lembut dari Vulto Creamery berada di balik satu-satunya penyebab wabah Listeriosis di banyak negara bagian pada tahun 2017, yang mengakibatkan penarikan secara massal atas keju susu mentah yang dijual oleh perusahaan tersebut seperti disampaikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Baca juga: FB dan IG Sempat Down, Elon Musk Sindir Meta
Penyelidik FDA menemukan bahwa para pekerja di pabrik krim tersebut tidak mencuci tangannya sebelum menggunakannya untuk mengaduk dan memecah dadih keju, termasuk seorang karyawan yang mengalami banyak luka dan lecet di tangannya. Penyeka krim Vulto berulang kali dinyatakan positif mengandung bakteri selama periode tiga tahun.
“Investigasi dan penuntutan ini meminta pertanggungjawaban terdakwa dan bisnisnya yang melalui praktik tidak aman menyebabkan penyakit dan kematian pada konsumen dalam sebuah tragedi yang sepenuhnya dapat dicegah,” kata Jaksa AS Carla B. Freedman untuk Distrik Utara New York dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari CBS News USA.
Tanggal hukuman akan ditentukan oleh hakim di Syracuse, New York, kata Departemen Kehakiman.
Pabrik krim tersebut ditutup pada tahun 2017 oleh pengadilan federal, yang melarang Vulto dan pemiliknya membuat atau mendistribusikan makanan di masa depan.
Produk Costco, Trader Joe’s, dan Walmart yang dibuat dengan keju dikaitkan dengan wabah listeria yang mematikan
Penyelidik federal saat ini sedang menyelidiki wabah listeria lain yang terkait dengan keju dan produk susu lainnya yang dijual oleh Rizo-López Foods yang berbasis di Modesto, California.
Setidaknya 26 orang di 11 negara bagian telah terkena dampak wabah yang sedang berlangsung ini, dengan 23 orang dirawat di rumah sakit, menurut CDC.
Satu orang meninggal di California pada tahun 2017, dan kematian lainnya terjadi di Texas pada tahun 2020, kata badan tersebut dalam informasi terkini mengenai wabah tersebut.
