Hamas Warning Israel Terkait Serangan Darat ke Rafah

Warga Palestina
Warga Palestina berlarian menghindari bom dari Israel

NusantaraInsight, Rafah — Hamas telah memperingatkan Israel bahwa serangan darat di Rafah akan membahayakan perundingan mengenai gencatan senjata dan pertukaran tawanan dan tahanan.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan serangan tidak boleh dilakukan tanpa rencana yang “kredibel” untuk melindungi warga sipil di kota tersebut.

Kelompok bantuan dan pemerintah asing, termasuk sekutu utama Israel, AS, telah menyuarakan keprihatinan mendalam atas tindakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Mereka menyampaikan keprihatinan mendalam atas janji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memperluas operasi militer darat hingga ke wilayah yang jauh.

Warga Palestina
Warga Palestina berlarian menghindari bom dari Israel

Sebelumnya, mediator perundingan mengadakan perundingan baru di Kairo untuk menghentikan sementara pertempuran dan pembebasan sekitar 132 sandera yang menurut Israel masih di Gaza, termasuk 29 orang yang diperkirakan tewas.

Hamas menyandera sekitar 240 sandera pada 7 Oktober, menurut otoritas Israel. Lusinan orang dibebaskan selama gencatan senjata satu minggu di bulan November.

Sayap militer Hamas pada hari Minggu (11/2/2024) seperti dilansir dari Al Jazeera mengatakan dua sandera tewas dan delapan lainnya terluka parah dalam pemboman Israel dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA:  Ketua MPR RI Apresiasi Komitmen Presiden Jokowi Subsidi Kendaraan Listrik

Netanyahu telah menghadapi seruan untuk mengadakan pemilihan umum lebih awal dan meningkatnya protes atas kegagalan pemerintahannya membawa pulang para sandera.