Aliansi Perlawanan Palestina Kecam Proposal Israel Minta Pasukan Asing Memerintah di Gaza

Pasukan Aliansi Perlawanan Palestina
Pasukan Hamas

NusantaraInsight, Damaskus — Aliansi Perlawanan Palestina pada hari Sabtu (30/3/2024) di Damaskus Suriah mengecam proposal Israel yang menyarankan agar pasukan Arab asing harus memerintah di Jalur Gaza.

Hamas dan faksi perlawanan lainnya memperingatkan bahwa proposal tersebut bertujuan menjebak negara-negara Arab dalam menjalankan agenda Israel di Gaza, di tengah kegagalan drastis mereka di medan perang seperti dilaporkan oleh Al-Mayadeen.

Faksi-faksi perlawanan tersebut juga memperingatkan, dalam sebuah pernyataan di Damaskus, tentang bahayanya mematuhi usulan tersebut.

Mereka menegaskan bahwa usulan tersebut merupakan “perangkap dan kebohongan Zionis baru” yang coba diterapkan oleh Amerika Serikat dan Israel untuk mengalihkan kekalahan mereka di Gaza.

“Dengan meminta bantuan negara-negara Arab tertentu, Israel, bersama dengan AS, berusaha menghindari kekalahan mengerikan yang mereka derita… untuk mengeluarkan tentara pendudukan dari rawa-rawa besar yang terjebak di Jalur Gaza,” bunyi pernyataan itu.

Aliansi Perlawanan Palestina juga menekankan bahwa rakyat Palestina di Gaza dapat memilih kepemimpinan mereka sendiri untuk memerintah di daerahnya sendiri, guna mempertahankan kedaulatan nasionalnya dan menggagalkan semua rencana Israel-Amerika untuk melemahkan kemerdekaannya.

BACA JUGA:  Menteri Keamanan Israel Serukan Serbu Al-Aqsha di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Usulan tersebut, menurut aksi Perlawanan, diajukan oleh Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant sebelum Antony Blinken, Jake Sullivan, dan Lloyd Austin.

Selain itu, negara-negara Arab harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam “perangkap Zionis”, menurut aliansi faksi-faksi tersebut, melalui promosi atau dukungan terhadap plot Israel-Amerika. (*/Mina)