News  

Hotel Unhas & Convention Teguhkan Warisan Lewat Lomba Aksara Lontarak 2025

Ia juga menambahkan bahwa penilaian lomba dilakukan secara profesional oleh tim juri yang berkompeten di bidangnya, yakni Pammuda, S.S., M.Si., Dr. Sumarlin Rengko HR, S.S., M.Hum., dan Eka Yuniarsih, S.S., yang kesemuanya dikenal aktif dalam upaya pelestarian bahasa daerah dan Aksara lontarak.

Dalam ajang Lomba Aksara Lontarak yang penuh semangat ini, para peserta dari berbagai jenjang pendidikan menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menulis dan membaca aksara warisan leluhur.

Untuk tingkat SLTA, juara diraih oleh Muhammad Aswar yang tampil memukau dengan ketelitian dan ketajaman analisis aksaranya. Sementara itu, pada tingkat SLTP/sederajat, Juara 1 diraih oleh Muhammad Ilham Amir, disusul oleh Muthia’ah Ananda Mauira sebagai Juara 2, dan Siti Fatimah Saleh sebagai Juara 3. Adapun di tingkat SD, Juara 1 berhasil diraih oleh Muhammad Arham Fayyad Uwais, Juara 2 oleh Ainun Jariah, dan Juara 3 oleh Nursyamsi Febrianti, serta Juara Harapan diberikan kepada Muhammad Rifki atas dedikasi dan semangat luar biasa yang ditunjukkannya.

Seluruh pemenang berhak mendapatkan piala penghargaan dan uang pembinaan yang disediakan oleh Hotel Unhas & Convention sebagai bentuk dukungan nyata terhadap upaya pelestarian budaya dan pemberdayaan generasi kekinian.

BACA JUGA:  GAN Ajak Semua Komponen Masyarakat Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Pak Syamsul Bahri, salah seorang kepala Sekolah Dasar dari Kabupaten Gowa, menyampaikan saat kegiatan berlangsung, rasa bangganya terhadap para peserta didik yang telah berani tampil dan menunjukkan kecintaan mereka terhadap aksara Lontarak.

Menurutnya, lomba ini menjadi ruang edukatif yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai budaya lokal sejak dini. Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Ilmal Satriani, guru Bahasa Makassar dari Pemkot Makassar, yang mengapresiasi inisiatif pelaksanaan kegiatan ini sebagai bentuk nyata penguatan karakter dan identitas lokal di tengah arus digitalisasi.

Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak sekolah agar aksara Lontarak tidak hanya menjadi bagian dari pelajaran di kelas, tetapi juga menjadi kebanggaan yang hidup dalam keseharian peserta didik.