Kalau S-2 bisa “research assistant” dan bisa lanjut ke S-3. Karena sudah bekerja sama dengan Unhas, kuliahnya bisa di sini (Makassar), sehingga kelak bisa menjadi periset-periset unggulan pusat riset manuskrip dan tradisi lisan,” papar Sastri Sunarti.
Melihat biodata peserta ini dapat memberikan harapan baru, tidak hanya berhenti pada transliterasi, tetapi ada ide-ide kreatif yang diperlihatkan peserta. Sungguh luar biasa. Kita tahu semua, manuskrip ini harta yang mampu membaca tidak terlalu banyak tentang isi kandungannya. Isinya diungkapkan oleh generasi muda, bukan oleh yang tua-tua lagi.
Asumsi orang, belajar manuskrip itu orangnya tua—tua. Ternyata tidak. Kini ada anak-anak muda yang memiliki “passion” (minat) terhadap manuskrip.
Dr.Husnul menjelaskan, peserta tidak sempat menikmati liburan semester karena ada program ini. Setelah pembukaan, Selasa dan Rabu (8-9/7/2025), bisa balik ke kampung, sekitar 1-2 minggu. Setelah itu dapat dilanjutkan dengan program kegiatan riset manuskrip.
“Dalam ‘time line’ (jadwal waktu) dalam lini masanya, akan dilaksanakan awal akhir Juli dan Agustus 2025,” kata Husnul. (mda).














