Ketua Dewan Mahasiswa Unhas tahun 1974-1975, Prof.dr.Andi Husni Tanra, Ph.D.,Sp.An, mengenang, ketika Amiruddin datang ke Unhas pada tahun 1973, dia sudah menjabat Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas. Sebelumnya menjadi dosen di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Kuala Lumpur. Bersamaan dengan kedatangannya, terjadi kesalahpahaman antara Dekan FK Unhas dengan para mahasiswa karena mahasiswa dikeluarkan.
Ketika itu mahasiswa FK Unhas jika tinggal dua tahun pada satu tingkat harus dikeluarkan sebagai mahasiswa. Menyikapi situasi ini, Amiruddin mengundang mahasiswa FK ke rumah jabatan dengan kedok makan malam bersama.
“Mana si Husni,” tanya Pak Amiruddin begitu bertemu dengan rombongan mahasiswa FK Unhas.
“Saya, Pak,” jawab Husni Tanra.
“Ini si Husni, harus dikasih kawan dengan orang Solo,” kata Amiruddin yang memaksudkannya supaya dia tidak selalu memberontak.
Sejak saat itu, Husni memperoleh kesan tentang Amiruddin dalam menyelesaikan suatu persoalan. Saat Husni menjadi Ketua Dewan Mahasiswa Unhas (1974-1975), Amiruddin ingin memindahkan kampus. Pada saat itu para mahasiswa naik sepeda ke kampus. Husni sendiri tinggal di Jl. G.Merapi. Kalau tidak naik sepeda, berjalan kaki ke kampus. Husni berpikir, bagaimana caranya memindahkan kampus dengan kondisi mahasiswa yang banyak jalan kaki dan naik sepeda?
“Kita juga tidak pernah membayangkan suatu saat ada bus dan kendaraan umum yang melayani ke kampus baru. Tidak masuk di akal waktu itu untuk memindah kampus ini,” ujar Husni Tanra yang pernah memperoleh penghargaan dari Pemerintah Jepang tersebut.
Husni Tanra merupakan orang Unhas pertama dan mungkin juga Indonesia yang dikirim belajar ke Jepang. Dia memperoleh beasiswa pada masa kepemimpinan Amiruddin. Ketika berkunjung ke Jepang, seingat Husni, Amiruddin selalu ingin ditunjukkan toko buku dan diminta antar ke tempat tersebut.
Pada acara peluncuran tersebut Direktur De Hills Institute Hendra Sinadya menyerahkan penghargaan kepada perwakilan penulis buku yakni M.Dahlan Abubakar yang Bersama dengan Rudy Harahap (alm.), SM Noor, Baso Amir, dan Ridwan Effendy (alm,) menggarap edisi pertama buku “A.Amiruddin Nakhoda dari Timur” yang diluncurkan di Hotel Grand Melia Jakarta tahun 1999 oleh suatu tim yang terdiri atas Lexy M.Budiman, Andi Taufik, dan Makhfud Sappe dkk. Edisi pertama diterbitkan oleh Yayasan Latimojong, sementara edisi revisi dengan tambahan dua bab (I dan V) diterbitkan oleh UPT Unhas Press Makassar.
“Soft launching” buku ini telah dilakukan bertepatan dengan Dies Natalis Unhas ke-68 tahun 2024 di Baruga Andi Pangerang Petta Rani Kampus Tamalanrea. Namun Lexy M.Budiman selaku penerima amanah penerbitan edisi revisi buku ini bersama penulis M.Dahlan Abubakar dan Andi M.Taufik, dan Makhfud Sappe menginisiasi peluncuran yang dirangkaikan dengan acara buka puasa Bersama di Unhas Hotel & Convention.