News  

Diusulkan, RS Unhas Jadi RS A.Amiruddin

A.Amiruddin
Pada peluncuran buku “A.Amiruddin, Nakhoda dari Timur” di Unhas Hotel & Convention”, Jumat (7/3/2025) petang, berkembang keinginan memberi nama A.Amiruddin pada Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin menjadi “Gedung A.Amiruddin”.

“Ada banyak pemimpin di Sulawesi Selatan yang menjadi tokoh nasional dan sangat dihormati. Sebutlah mantan Presiden B.J. Habibie yang kelahiran Parepare, mantan Wakil Presiden M.Jusuf Kalla, Jenderal M.Jusuf, Baharuddin Lopa, Andi Mattalatta, hingga Ahmad Amiruddin serta tokoh Sulsel terpopuler saat ini Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat IKA Unhas,” ujar Lexy

Dia mengatakan, banyak tokoh dan pemimpin karismatik lainnya yang tidak dapat kita sebut satu per satu yang semuanya sangat berjasa dalam membangun Sulawesi Selatan dan Indonesia. Sosok-sosok pemimpin ini memiliki karakter yang berbeda. Karena itu kita sebagai generasi penerus seharusnya dapat mendokumentasikan praktik-praktik baik serta pemikiran para pemimpin kita. Itulah sebabnya buku ini lahir untuk merekam dan mendokumentasikan sebagian sisi kehidupan pribadi dan sisi kehidupan kepemimpinan dari seorang Ahmad Amiruddin yang menjadi “role model” dan panutan sebagai pemimpin yang berkarakter.

Buku ini, imbuh Lexy, mendapat sambutan dan apresiasi yang sangat baik dari B.J. Habibie (dalam pengantarnya di cetakan pertama pertama yang diluncurkan di Jakarta 1999), M.Jusuf Kalla (saat menjadi Wapres tahun 2019) serta berisi 36 tulisan dari para sahabatnya mulai dari tokoh pemerintahan, tokoh kampus, para mantan aktivis Dewan Mahasiswa Unhas pada masanya, pengusaha, wartawan serta para guru besar serta tokoh lainnya dan keluarga beliau.

BACA JUGA:  Rektor Lepas "Unhas Peduli Banjir" Sulsel & Kota Makassar

”Karena itulah kami hadir di sini untuk mengenang jasa-jasa Pak Amiruddin baik semasa beliau menjadi nakhoda sebagai Rektor Unhas maupun sebagai nakhoda sebagai Gubernur Sulawesi Selatan selama dua periode,” ujar Lexy.

Suatu pencapaian yang belum ada dua nya. Menjadi rektor dan disambung menjadi gubernur, dengan segenap pemikirannya sebagai seorang visioner yang kita rasakan manfaatnya hingga saat ini.

”Lihatlah kampus Unhas kantor Gubernur, dan pemikiran-pemikiran beliau yang merupakan legacy yang monumental bagi generasi muda yang hidup di era ini yang mungkin saja banyak di antara mereka yang tidak mengenal dan tidak punya panutan bagi seorang pemimpin bahkan banyak generasi sekarang yang sudah lupa sejarah,” sebut Lexy.

Lexy juga menyebutkan, dalam buku ini para penulis menuangkan perjalanan sejarah penting dalam pembangunan Universitas Hasanuddin dan Provinsi Sulawesi Selatan serta dinamika kehidupan sosok Ahmad Amiruddin.

“Karena itu perkenankan kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada para penulis M.Dahlan Abubakar, Rudy Harahap (alm.), SM Noor, Baso Amir dan Ridwan Effendy (alm.), serta para kontributor dalam buku yang monumental ini serta juga terima kasih kepada keluarga Besar Bapak Ahmad Amiruddin. Semoga buku ini dapat menjadi catatan sejarah penting dan menjadi referensi serta Inspirasi bagi generasi muda penerus cita-cita bangsa,” kunci Lexy M.Budiman.