Perubahan Hakiki Hanya Dengan Metode Nabi Saw.

Pemaparan materi terakhir disampaikan oleh Ustadzah Muflihah, mengangkat tema “Metode Syar’i Menuju Perubahan Hakiki”. Beliau memaparkan, kelompok dakwah harus menjadikan siroh Rasul Saw. sebagai panutan dalam dakwah. Thariqah dakwah yang dibentuk untuk menerapkan Islam harus sesuai dengan apa yang dibawa Rasul Saw.

Rasul Saw. membentuk kelompok dakwah yang menjelma menajdi partai politik (kutlah siyasi) dengan para kader yang bersyaksiyah Islam (berkepribadian Islam). Bukan dakwah individualis. Mereka harus melakukan amar ma’ruf nahi munkar di tengah-tengah umat sebagai bentuk amal jama’i.

Partai politik yang akan melakukan pembinaan dan pengkaderan, sebagaimana yang dilakukan Rasul Saw. di darul Arqom. Dengan tersebarnya Islam, umat akan tercerdaskan, pahala jariah akan terus mengalir kepada para pengembannya.

Ketika mereka hijarah ke Madinah, lalu kembali ke Makkah untuk difutuhat dengan Islam karena Islam sudah diterapkan dalam institusi negara dan siap mengemban dakwah Islam serta jihad untuk menyebarkan Islam ke seluruh alam.
Inilah wujud ittiba’ yang sebenarnya.

Semakin siang suasana acara semakin hangat dengan diskusi dari para Mubalighah yang rindu terhadap perubahan hakiki. Rasa ingin tahu dari para Mubalighah terhadap strategi apa yang harus dilakukan selanjutnya, sangat kental terasa dalam sesi diskusi.

BACA JUGA:  Politik Baliho: Isnayani Untuk Bulukumba Bupatiku 2024

Setelah sesi diskusi, acara dilanjutkan dengan konsolidasi para Muballigah Se-Sulawesi Selatan, menyampaikan pernyataan sikapnya menolak Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024, tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Di mana dalam PP 28/2024 tersebut ada pasal-pasal kontroversial yang secara resmi mengatur perilaku seksual dan penyediaan alat kontrasepsi bagi anak usia sekolah dan remaja, yang berusaha melegalkan seks bebas dan melindungi para pelakunya dibalik alasan kesehatan reproduksi. Berbeda dengan Islam yang menjaga generasi.

Liqo ini diakhiri dengan kesepakatan bersama untuk memperjuangkan Islam kaffah dan mencampakkan demokrasi, sistem kufur yang menjadi sumber malapetaka bagi peradaban manusia.

Seluruh rangkaian acara ditutup dengan munajat kepada Allah, berharap Allah menjadikan para Mubalighah menjadi teladan di tengah-tengah umat yang memimpin umat mewujudkan perubahan hakiki yakni perubahan dengan Islam Kaffah. Allahu Akbar!

Citizen Jurnalis
Juni Ummu Ibrahim