Bulukumba Bentuk IPWL dan Konselor Napza di HANI 2025

Demikian pula Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bulukumba, Hj. Wahida, mengingatkan bahwa IPWL dan konselor Napza harus terintegrasi dalam satu jejaring pelayanan.

“Kita ingin membentuk jejaring yang tidak hanya kuat tapi juga efektif, sehingga korban Napza tidak hanya diterima laporannya tetapi juga mendapatkan pendampingan dan rujukan yang memadai,” ujarnya.

Hari berikutnya dilanjutkan dengan pelatihan calon konselor Napza bagi tenaga kesehatan Puskesmas.

Kegiatan ini diikuti oleh dokter umum dan penanggung jawab Kesehatan Jiwa serta Napza dari seluruh Puskesmas di Bulukumba.

Para calon konselor Napza dipersiapkan menjadi agen pendampingan di fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama, sehingga mampu memberikan dukungan psikososial bagi korban penyalahguna.

Dalam sesi paparan, perwakilan BNN Provinsi Sulsel menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor.

“BNN tidak bisa bekerja sendiri. Kita membutuhkan sinergi yang solid dengan pemerintah daerah, terutama Puskesmas, agar layanan rehabilitasi Napza dapat menjangkau masyarakat luas dan semakin mudah diakses,” kata perwakilan BNNP Sulsel.

“Konselor Napza adalah garda terdepan yang langsung bersentuhan dengan individu yang terpapar Napza. Dengan pendekatan yang empatik dan terlatih, konselor dapat menjadi pendorong pemulihan dan agen perubahan di lingkungan masyarakat,” pungkasnya.

BACA JUGA:  LPKA MEMBINA ANAK KONFLIK HUKUM

Sebagai penutup, Arhan, S.Kep., Ns., M.Kep., Penanggung Jawab Kesehatan Jiwa dan Napza Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba, menegaskan bahwa pembentukan IPWL dan konselor Napza adalah langkah awal yang harus dilanjutkan.

“Kegiatan ini adalah pondasi yang harus kita bangun secara berkelanjutan. Ke depan, pelatihan lanjutan, penguatan jejaring, dan peningkatan kapasitas konselor harus terus menjadi prioritas agar layanan kita tidak berhenti pada administrasi tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan korban Napza,” ujarnya.

Dengan terselenggaranya dua hari kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bulukumba menunjukkan komitmen kuat membangun sistem pencegahan dan rehabilitasi Napza yang terintegrasi.

“Melalui pembentukan IPWL dan jejaring konselor Napza di Puskesmas, Kabupaten Bulukumba berharap dapat mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih peduli, terbuka, dan ramah bagi masyarakat yang terdampak, serta mewujudkan Bulukumba Bersinar – Bersih Narkoba,” tutup laporan kegiatan tersebut.

Laporan : A.R., BTKR.
Sumber : Pemerintah Kabupaten Bulukumba, BNN RI, Setkab RI.