News  

Cahaya Kecil dari SIT Ma’arif untuk Sumatera

NusantaraInsight, Makassar — Bencana alam Sumatera merenggut hampir 1000 jiwa. Sebanyak 252 orang hilang, dan korban luka 5000 orang. Banjir dan longsor yang terjadi di 52 kabupaten/kota itu juga menyebabkan, 158 ribu rumah rusak, dan lebih 800 ribu orang mengungsi.

Bencana yang melanda tiga provinsi itu juga menyebabkan 498 jembatan rusak, 1200 fasilitas umum rusak, 531 fasilitas pendidikan rusak, termasuk 219 fasilitas kesehatan pun rusak. Bencana terparah ini oleh seluruh anak bangsa tersentuh.

Di tengah kekhawatiran itu, tiba tiba sebuah cahaya kecil muncul dari Kota Makassar. Sekolah Islam Terpadu (SIT) Ma’arif, sebuah lembaga pendidikan yang diasuh oleh Prof. Dr.H.Muammar Bakry,Lc,M.Ag dengan semangat gotong‑royong yang diilhami nilai‑nilai Islam, para guru, siswa, serta orang tua di sekolah yang beralamat di Jalan Darul Ma’arif No 28 Kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo itu bersatu mengumpulkan bantuan kemanusiaan.
Jumlahnya pun ala kadarnya. Rp20 juta. Donasi tersebut kemudian diserahkan Prof.Dr.H.Muammar Bakry,Lc,M.Ag dan diterima Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, Dr.HM.Ashar Tamanggong, Kamis, 11 Desember.

BACA JUGA:  AYT Community dan Andalan Sulsel Peduli Terobos Banjir Salurkan Bantuan Door to Door

Dr.HM.Ashar Tamanggong dikonfirmasi mengaku bangga dengan SIT Ma’arif yang begitu peduli dengan bencana Sumatera.

“Saya demikian tersentuh, penuh haru saat melihat anak anak yang masih belia di Sekolah Islam Terpadu Ma’arif berkumpul, dengan seragam sekolah bernafaskan Islam. Malah, di antaranya terlihat memanjatkan doa, kiranya bencana Sumatera cepat berlalu. Di antara mereka juga berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Semoga saja, doa dan niat tulus anak anak belia ini terijabah Allah, dan para agar korban mendapatkan kembali rasa aman dan kepercayaan diri mereka,” tuturnya memulai komentarnya.

HM.Ashar Tamanggong melihat, kepercayaan anak anak SIT Ma’arif terhadap bencana Sumatera sebagai penanda, Islam mengajarkan untuk menolong sesama tanpa memandang jarak, melainkan dilandasi semangat solidaritas yang melintasi lautan.

Di hadapan jajaran SIT Ma’arif, ATM –sapaan akrab Doktor dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam dengan judul disertasi “Manajemen Pendidikan Karakter MAN 2 Makassar dan SMA Islam Athirah Kota, di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Senin, 10 Februari 2025 lalu itu mengemukakan, bantuan ini dengan harapan bahwa setiap sen yang dikeluarkan menjadi benih kebangkitan kembali. Karena di balik setiap korban, ada manusia yang penuh harapan akan mada depan. Didalamnya ada persaudaraan, dan kepedulian.