Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit yang Diderita Almarhum Babe Cabita

Mengenal anemia aplastik
Penyakit anemia aplastik (ilustrasi)

Terpapar bahan kimia berbahaya dan terjadi secara terus-menerus, seperti pestisida, benzene, dan lain sebagainya.

Kehamilan, karena masa kehamilan berisiko menyebabkan sistem kekebalan tubuh ibu menyerang sel pada sumsum tulang.

Gejala Anemia Aplastik

Anemia aplastik dapat memengaruhi fungsi setiap jenis darah, yaitu leukosit yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, trombosit untuk pembekuan darah, dan eritrosit untuk penyaluran oksigen ke seluruh tubuh.

Hal tersebut menyebabkan gejalanya bervariasi, tergantung dari sel darah yang terdampak. Namun, gejala umum dari anemia aplastik adalah sebagai berikut:

Demam.
Lemas.
Pucat.
Sakit kepala atau pusing.
Jantung berdebar-debar.
Sesak napas.
Memar-memar.
Perdarahan, seperti mimisan.
Mudah terkena infeksi penyakit.

Diagnosis Anemia Aplastik

Dokter akan melakukan beberapa tindakan untuk mendiagnosis seseorang mengalami anemia aplastik. Tindakan tersebut antara lain:

Wawancara medis, dilakukan dengan menanyakan keluhan pasien beserta riwayat penyakit yang diderita.

Pemeriksaan fisik, dilakukan dengan memeriksa fisik pasien untuk melihat gejala anemia aplastik yang muncul.

Pemeriksaan laboratorium, dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien lalu memeriksakannya ke laboratorium untuk mendeteksi kadar leukosit, trombosit, eritrosit, dan sel darah lainnya secara lengkap.

BACA JUGA:  Selain Makanan, ini Pemicu Asam Urat

Prosedur biopsi, yaitu skrining sumsum tulang dengan mengambil sampel jaringan sumsum tulang untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Prosedur aspirasi, yaitu skrining sumsum tulang dengan mengambil sampel cairan sumsum tulang untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Pengobatan Anemia Aplastik

Pengobatan anemia aplastik akan dilakukan oleh dokter tergantung dari tingkat keparahannya. Tindakan yang umumnya akan dilakukan oleh dokter untuk menangani anemia aplastik adalah sebagai berikut:

Terapi antibiotik dan antivirus, dilakukan apabila pasien anemia aplastik berisiko tinggi atau telah terserang infeksi.

Imunosupresan, yaitu pemberian obat imunosupresan, seperti ciclosporin dan kortikosteroid, untuk mencegah terjadinya kerusakan sumsum tulang karena penyakit autoimun.

Transfusi darah, untuk mencukupi sel darah pada pasien anemia aplastik.

Transplantasi sumsum tulang, untuk menggantikan sel sumsum tulang yang rusak dengan yang sehat.

Anemia aplastik adalah masalah kesehatan serius yang perlu mendapat penanganan sesegera mungkin. Oleh karenanya, Anda dapat mengunjungi rumah sakit terdekat dan berkonsultasi dengan dokter apabila merasakangejala anemia aplastik seperti penjelasan di atas.