Ustadz Zaitun Rasmin Hadiri Muktamar V LIDMI, ini Pesannya

Ustadz Zaitun Rasmin
Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ust. K.H. Muh. Zaitun Rasmin, Lc., M.A. menghadiri Muktamar V Lingkar Dakwah Mahasiswa

NusantaraInsight, Makassar — Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ust. K.H. Muh. Zaitun Rasmin, Lc., M.A. menghadiri Muktamar V Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (Lidmi) pada hari Ahad, 28 April 2024 di Hotel Raising Makassar.

Ust. Zaitun Rasmin, dalam pidatonya, menyoroti pentingnya Lidmi dalam mewakili gerakan dakwah Mahasiswa Ahlussunnah yang progresif dan moderat di Indonesia.

Ia berharap Lidmi dapat menjadi organisasi yang mencerminkan gerakan ini di seluruh Indonesia pada Muktamar ke VI nanti.

Menurutnya, belum ada lembaga kemahasiswaan yang berskala Nasional dan mewakili gerakan ini, sehingga ini merupakan sebuah peluang yang dapat diisi oleh Lidmi.

Organisasi, menurutnya, memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa yang beradab, dan pengurus Lidmi memiliki tanggung jawab besar dalam isu ini.

Ustadz Zaitun Rasmin mendorong pengurus Lidmi untuk rajin melakukan sosialisasi dan berkomunikasi secara eksternal, karena masih ada beberapa kampus di Indonesia yang belum mengenal organisasi ini.

Menurutnya, penting bagi Lidmi untuk memperluas jangkauannya dan membentuk hubungan dengan lebih banyak kampus di seluruh negeri.

BACA JUGA:  Kolaborasi dengan JOIN, Rumah Zakat Sulsel Salurkan Air Bersih untuk Wilayah Kekeringan di Kota Makassar

Ia juga menyerukan kepada peserta Muktamar untuk menggunakan waktu dengan baik dan bergerak maju.

Menurutnya, salah satu tugas penting pengurus dan kader Lidmi adalah mensosialisasikan dan mengkomunikasikan dakwah Lidmi di tingkat kampus.

Bahkan dirinya menekankan bahwa banyak potensi mahasiswa yang belum tersalurkan karena mereka merasa lembaga kampus tidak cocok dengan mereka, dan Lidmi dapat menjadi solusi untuk ini.

Selain itu, Ustadz Zaitun Rasmin juga mengajak Lidmi untuk menjadi organisasi yang kritis, yang tidak mudah menyukai dan tidak menyukai.

“Lidmi harus terus belajar beramal dan berdakwah. Tekad harus selalu ada, tidak peduli teori apa yang dianut, ketika dakwah tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka cita cita Indonesia Beradab takkan pernah tercapai,” tegasnya.

Ia juga berbicara tentang perjuangan dalam konteks religius, mengatakan bahwa semua perjuangan orang-orang shaleh awalnya dianggap mustahil.

Namun, dirinya menegaskan bahwa pejuang itu modalnya keyakinan, semangat untuk terus bergerak, berjuang.

Ia juga menekankan bahwa dakwah adalah cara untuk memberikan pencerahan pada masyarakat.

BACA JUGA:  Lions Club Makassar Rajawali Terima Kunjungan DG LCI District 307-B2 Indonesia

“Kondisi Ummat saat ini kurang tercerahkan, ummat hanya bisa tercerahkan dengan dakwah,” katanya.

Ungkapan tersebut menunjukkan kepercayaannya pada pentingnya pengetahuan dalam membawa perubahan positif.

Di akhir pidatonya, Ust. Zaitun Rasmin menyerukan penambahan jumlah kader Lidmi.