Surat Cinta untuk Suami, Bukan Sekedar Antologi

Mereka juga memuji kegiatan K-Apel yang betul-betul berbasis pemberdayaan masyarakat.

Akademisi UNM ini bahkan “menantang” emak-emak binaan K-Apel untuk membuat buku lagi yang isinya “kelong-kelong” bahasa Makassar.

“Saya siap datang lagi untuk berbagi ilmu dan pengalaman jika K-Apel membuat buku lagi yang berbahasa Makassar,” kata Prof Kembong, yang disambut tepuk tangah meriah hadirin

Sementara itu, Wahidah Eka Putri mengaku, untuk ukuran penulis first time, isi buku ini sangat luar biasa.

“Temanya ringan, bahasanya santai sehingga enak dibaca,” kata Wahidah Eka Putri.

Peringatan maulid dan peluncuran buku ini dihadiri puluhan orang. Selain dari K-Apel, juga hadir beberapa akademisi seperti Dr Fadly Andi Nasif, Andi Ruhban.

Rusdin Tompo

Hadir pula seniman dan penulis seperti, Rusdin Tompo, Ishakim, Syahrilrani Patakaki dan Maysir Yulanwar.

Turut hadir pula sejumlah pemilik media, seperti, Rusdi Embas (Makassar Channel), Insan Jalil (Literasi Online) Sudarman Djoni (Majalah Mitos) dan beberapa jurnalis peliput.

Rangkaian acara diawali Tari Paduppa dan diisi oleh pembacaan alquran dan sari tilawah, pembacaan puisi serta ditutup santap malam bersama. (*)

BACA JUGA:  Pemuda Muhammadiyah Bantaeng Siap Tuan Rumah Muswil Tahun 2024