Ketua Forum Literasi Desa Moncobalang Impikan Literasi Jadi Gaya Hidup Anak Muda Desa

NusantaraInsight, Gowa — “Alhamdulillah, lapak baca yang digelar Forum Literasi Desa Moncobalang sudah berjalan sebulan. Peminatnya lumayan,” Arief Muhammad, Ketua Forum Literasi Desa Moncobalang, Minggu, 5 November 2023.

Arief Muhammad, 38 tahun, menceritakan pengalamannya mengembangkan gerakan literasi di kampung halamannya, Desa Moncobalang, kepada Rusdin Tompo, penulis buku, yang juga pegiat literasi. Desa Moncobalang, Kecamatan Barombong, hanya berjarak 10 km dari Sungguminasa, ibu kota Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dijelaskan bahwa anggota Forum Literasi Desa Moncobalang terbentuk dari kolaborasi antara kader Ikatan Pemuda Muhammadiyah(IPM) Desa Moncobalang dan Komunitas Literasi Kecamatan Barombong serta didukung oleh Rumah Baca Glosarium Desa Moncobalang.

“Ke depannya, kami ingin merangkul semua organisasi kepemudaan yang ada di Desa Moncobalang,” katanya bersemangat.

Tekadnya itu tak lain, agar semua pemangku kepentingan ikut bergabung dan terlibat aktif dalam membersamai, apa yang disebutnya, kerja-kerja literasi. Tujuannya, demi peningkatan minat baca di masyarakat, khususnya pemuda dan anak anak.

Sejauh ini, upayanya dalam membangun gerakan literasi mulai terlihat. Masyarakat luas, terutama pelajar, mahasiswa, dan anak-anak terlihat mendatangi lapak buku sore itu. Ada yang sudah mahasiswa semester akhir, tapi ada juga yang baru duduk di kelas 2 Sekolah Dasar.

BACA JUGA:  FMDKI Bulukumba Sukses Gelar Pembekalan Desain Grafis

Buku-buku itu merupakan koleksi Rumah Baca Glosarium yang dia bangun. Jumlahnya ada sekira 400an buku. Jika dihitung dengan koleksi majalah, total ada 1000an buku. Dia merogoh kocek sendiri untuk mendapatkan buku-buku itu. Sering dia berburu buku-buku murah bila ada bazar dan pameran buku. Ada pula yang dia peroleh dari penulisnya langsung.

Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin angkatan 2007 itu menambahkan, sejak pertama kali digelar, sebulan lalu, lapak bacanya rutin diadakan setiap akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu, mulai pukul 4 sore hingga 6 sore (menjelang Magrib).

Dia berharap, nanti lapak bacanya itu bisa tetap dibuka pada malam hari. Itu jika kondisi penerangan di tribun lapangan Desa Moncobalang sudah dibenahi. Di samping soal penerangan, aspek kenyamanan bagi pengunjung juga menjadi perhatiannya. Biar pengunjung betah membaca berlama-lama.

Arief mengaku, dia punya banyak impian terkait lapak baca di desanya ini. Karena itu, dia dan teman-temannya sudah mengadakan beberapa kegiatan. Selain aktif menggelar lapak baca, Forum Literasi Desa Moncobalang, juga mengadakan acara nonton bareng film bertema pendidikan dan nasionalisme, mengadakan diskusi dengan tema beragam, terutama yang sedang hangat di masyarakat. Misalnya, dukungan Indonesia untuk Palestina, dan kelangkaan bahan bakar LPG 3 kg.