Gerakan belajar Kampus Lorong hadir untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan berdaya hal ini sejalan dengan pemikiran Imam Al-Ghazali yang mengklasifikasikan ilmu dalam empat sudut pandang yaitu :
1. Sumbernya, yaitu ilmu dapat berasal dari wahyu Ilahi maupun hasil akal budi manusia, sehingga gerakan belajar harus mengintegrasikan nilai spiritual dan rasional untuk mengembangkan jiwa yang seimbang.
2. Fungsi sosialnya, yaitu ilmu yang dapat memberikan manfaat nyata bagi Masyarakat luas, mendorong masyarakat untuk aktif memecahkan persoalan sosial dan menjadi penggerak perubahan.
3. Dimensinya, yaitu mencakup aspek duniawi dan ukhrawi, menegaskan pentingnya belajar yang tidak hanya fokus pada kesuksesan material, tetapi juga pada pembangunan moral dan etika.
4. Kewajibannya, yaitu ilmu yang wajib dipelajari setiap individu seperti ilmu agama, dan fardhu kifayah, yakni ilmu yang dikuasai oleh sebagian masyarakat demi kesejahteraan bersama.
Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ini, gerakan belajar bertujuan membangun manusia yang berilmu, mandiri secara ekonomi, serta berdaya dalam berkontribusi untuk kebaikan sosial dan spiritual Masyarakat setiap sudut kota, Masyarakat yang mandiri pikirannya (kemandirian pola piker), mandiri perasaannya, mandiri tubuhnya. “rabbana aatina fiddunnya hasana wa fil aakhirati hasana waqina adzaa bannar” “Sukses dunia sukses akhirat”
Oleh: Rahman Rumaday (Founder Kampus Lorong)