NusantaraInsight, Makassar — Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) akan mengawali tahun 2025 dengan mengadakan diskusi buku berjudul “Green Tea dan Bunga” karya Rahman Rumaday, Founder K-Apel.
Acara yang akan digelar pada 6 Januari 2025 di Universitas Pancasakti Makassar ini menghadirkan narasumber unik, antara lain :
1. Zakiah Izzati,
(Siswi SMA 17 Makassar, Penulis cerpen, pernah mewakili Sulawesi Selatan di ajang FLS2N tingkat nasional, bidang karya tulis)
2. Risma Asriani Azis Genisa,
(Akademisi muda dan penulis).
Diskusi ini akan dimoderatori oleh Subagusa Rumain, dengan pengantar kata :
Suriati Tubi, (Ketua K-Apel) dan Dr. Anirwan, S.Ip., M.Adm.Kp, (Direktur Pascasarjana Universitas Pancasakti Makassar)
Melalui media ini Founder K-Apel Rahman Rumaday, acara ini dirancang untuk memberi ruang kepada generasi muda agar dapat berbagi perspektif dan menjadi bagian aktif dalam transformasi literasi dan sosial.
“Meregenerasi pikiran, perasaan, dan cara pandang menjadi fondasi penting dalam membangun peradaban yang lebih baik, dan memberi ruang kepada generasi muda adalah jawabannya,” ujar pria yang akrab disapa Bang Maman.
Yang menarik, diskusi ini bukan sekadar ajang literasi, melainkan simbol keberanian ide-ide segar dari Gen-Z dan Milenial. Dengan menghadirkan Zakiah dan Risma, K-Apel ingin menunjukkan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk berkontribusi dalam pembangunan intelektual.
Hal ini sekaligus menjadi langkah nyata K-Apel dalam mempromosikan dialog intergenerasi untuk memperkuat kesadaran literasi di tengah masyarakat.Ujarnya
Acara ini juga menjadi momen penting untuk mendobrak stereotip bahwa literasi hanya milik akademisi senior atau senior dalam literasi tulis menulis Kehadiran narasumber dari berbagai latar belakang usia dan pengalaman membuktikan bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk memberikan warna baru dalam dunia literasi.
Pria berkacamata tebal itu menambahkan, “Dengan dialog seperti ini, kami berharap dapat mendorong anak muda untuk lebih percaya diri dalam menyuarakan ide dan pandangan mereka.”
Sebagai komunitas yang fokus pada pengembangan literasi dan kreativitas, K-Apel terus berinovasi dalam mengemas program-programnya agar relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Diskusi ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk tahun 2025, serta inspirasi bagi komunitas lain dalam memberdayakan generasi muda untuk mewujudkan perubahan yang positif.