NusantaraInsight, Makassar — Kampus Lorong, kolaborasi Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dan Aruna Ikatuo Indonesia, memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar-mengajar hingga kondisi cuaca kembali stabil. Minggu, 15/12/2024
Keputusan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan anak-anak dan warga setempat di tengah cuaca ekstrem dan intensitas hujan deras yang berlangsung sejak pagi hingga kini menyebabkan genangan air hingga banjir melanda beberapa wilayah di Kota Makassar
Melalui media ini Rektor Kampus Lorong, Dr. Dirk Sandaruppa, M.Hum, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan langkah preventif untuk memastikan keamanan semua pihak.
“Kampus Lorong tidak hanya berfokus pada pendidikan akademik dan pemberdayaan, tetapi juga pada keselamatan anak-anak dan masyarakat. Dengan kondisi cuaca seperti ini, langkah terbaik adalah meliburkan aktivitas hingga situasi memungkinkan,” ungkapnya.
Ketua Aruna Ikatuo Indonesia, Dr. Sumarlin Rengko HR, M.Hum, juga menekankan pentingnya kesadaran mitigasi kebencanaan.
“Selain meliburkan kegiatan, kami sedang menyusun program literasi mitigasi kebencanaan untuk mendidik masyarakat menghadapi situasi darurat seperti ini. Kampus Lorong akan menjadi wadah edukasi bagi anak-anak dan orang tua agar mereka lebih siap menghadapi bencana,” ujarnya.
Sementara itu, Founder Komunitas Anak Pelangi (K-Apel), Rahman Rumaday memberikan sejumlah tips mitigasi kebencanaan yang penting diketahui warga, terutama para orang tua:
1. Pantau Informasi Cuaca: Pastikan mendapatkan informasi dari sumber resmi seperti BMKG untuk mengetahui perkembangan cuaca terkini.
2. Siapkan Tas Siaga Bencana :
– Isi tas dengan dokumen penting, makanan, obat-obatan, dan pakaian.
– Ajarkan anak-anak cara menggunakannya.
3. Pahami Jalur Evakuasi :
– Ketahui jalur aman yang disarankan oleh pemerintah atau komunitas setempat.
4. Ajarkan Anak Tentang Tanda Bahaya :
– Berikan edukasi sederhana pada anak tentang tanda-tanda bencana dan cara merespons.
5. Tetap Tenang dan Waspada :
– Kepanikan hanya akan memperburuk situasi.
– Diskusikan skenario bencana dengan keluarga secara tenang.
6. Doa agar terhindar dari musibah :
_”Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”._
_”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari susahnya bala (bencana), hinanya kesengsaraan, keburukan qadha’ (takdir), dan kegembiraan para musuh”._