Bunga Tang, Ini Bukan Sekadar Mengajarkan Tata Bahasa

NusantaraInsight, Makassar — Di lorong kecil bernama Daeng Jakking, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, tumbuh sebuah semangat besar bernama Kampus Lorong K-Apel yang digagas oleh Komunitas Anak Pelangi (K-Apel). Di tempat yang sederhana ini, setiap Jum’at, Sabtu, dan Minggu ilmu dan cinta ditanamkan.

Sabtu, 10 Mei 2025 merupakan jadwal belajar bahasa Indonesia bersama Dosen Kampus Lorong K-Apel Ibu Bunga Tang, S.S., M.Hum., yang merupakan dosen Bahasa dari Universitas Negeri Makassar (UNM). kehadirannya bukan sekadar untuk mengajarkan struktur kalimat atau aturan tata bahasa. Ia datang dengan misi yang jauh lebih mulia.

Ketika ditanya mengapa ia bersedia mengajar secara sukarela di Kampus Lorong K-Apel, jawabannya begitu menyentuh hati, “Mengajar di Kampus Lorong K-Apel bukan hanya soal ilmu, tapi soal menanam karakter.” Baginya, pendidikan sejati bukan hanya membentuk anak yang cerdas secara intelektual, tetapi juga manusia yang berempati dan rendah hati.

Bagi Ibu Bunga Tang, lorong bukan tempat terbatas, tetapi lahan subur untuk membangun masa depan. Anak-anak di lorong datang dengan semangat dan keunikan masing-masing. Mereka bukan hanya murid, tapi juga cermin kehidupan yang mengajarkan banyak hal. “Di sini, kami bukan hanya menjadi pengajar. Kami belajar untuk menjadi sahabat, pendengar, dan penguat bagi anak-anak yang mungkin tak pernah merasakan pelukan semangat dari dunia luar,” tuturnya.

BACA JUGA:  Merangkainya Menjadi Lampang Kana (Kalimat) Dalam Bahasa Makassar

Ketika mengajar, ia tak sekedar membawa buku, tapi juga membawa harapan. Ia percaya bahwa kebaikan bisa dimulai dari hal paling sederhana. Hadir untuk mereka, mendengarkan cerita-ceritanya, dan membagikan ilmu dengan tulus adalah bentuk nyata cinta dan kepedulian.

Apa yang dilakukan Ibu Bunga Tang membuktikan bahwa pendidikan bisa hadir di mana saja. Bahkan di lorong sempit pun, ilmu bisa tumbuh subur asalkan disiram dengan ketulusan dan kepedulian. Di Kampus Lorong K-Apel, nilai-nilai besar seperti semangat belajar, empati, dan tanggung jawab sosial ditanamkan sejak dini.

Inisiatif luar biasa dari Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) yang berkolaborasi dengan Aruna Ikatuo Indonesia telah membuka mata kita bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang bermakna. Mereka telah mengubah lorong menjadi taman belajar. Tempat di mana cita-cita dirajut dan harapan ditumbuhkan setiap hari.

Kampus Lorong K-Apel adalah ruang tumbuh. Tempat di mana kehadiran satu orang yang tulus bisa mengubah masa depan banyak anak. Para Dosen-dosen yang datang mengajar secara sukarela adalah contoh nyata bahwa menjadi pendidik adalah panggilan hati, bukan sekedar profesi. Ini merupakan inspirasi bahwa perubahan bisa dimulai dari lorong, dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya, dari satu anak ke anak lainnya.