Tak henti-henti rombongan berdecak kagum pada keramahan warga Bali yang ditemui. Kultur pariwisatanya kuat dengan ekosistem pariwisata yang sudah sangat terbangun. Selama perjalanan, tour guide juga begitu informatif menceritakan objek wisata yang bakal didatangi lengkap dengan sejarah, ciri pembeda objek itu, serta apa saja yang bisa dibeli di sana.
Dari Desa Penglipuran, rombongan ke Kintamani menikmati keindahan Gunung Batur dan Danau Batur. Objek wisata ini mengingatkan kita pada Buttu Kabobong di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Setelah bersantap siang dengan latar pemandangan hijau di Grand Puncak Asri ini, kegiatan berlanjut ke Green Bali Adventure di Kecamatan Sukawati. Di sini rombongan menjajal alam desa dengan menaiki ATV. Meski semua peserta basah saat melewati air terjun yang sengaja dibuat untuk itu tapi rombongan mendapatkan pengalaman seru yang tak terlupakan.
Wisata terus berlanjut ke Negari Kopi Luwak. Di lokasi yang juga terdapat rumah adat Bali ini, rombongan menyeruput kopi khas Bali dan teh yang berada di antara kebun cokelat. Rombangan temu kangen selama di Bali ini bagai disuguhi paket lengkap, mulai dari wisata alam, kuliner, budaya, hingga belanja di sentra oleh-oleh yang merupakan ikonik di Bali.
Muhammad Ismak mengapresiasi kerja panitia yang dianggap luar biasa. Alumni angkatan ’87 yang pernah menjadi Ketua Umum DPP Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), periode 2015-2020, itu mengajak teman-temannya mengucapkan terima kasih buat Niny Savitri sebagai ketua panitia dan Desy Firdausi sebagai Bendahara IKA FH-UH ’87.
Niny Savitri begitu gesit dan proaktif mengkomunikasikan dan mengorganisasikan kegiatan temu kangen ini, sejak persiapan di Makassar hingga kegiatan di Bali. Tak heran jika Ismak mendaulatnya sebagai ketua panitia untuk kegiatan reuni selanjutnya.
Prof M. Arfin Hamid, sebelum memimpin doa dalam kegiatan di Jimbaran, mengatakan bahwa tiga bulan lalu kita tidak bayangkan suasana seperti ini akan terlaksana. Dia berharap, semoga teman-teman alumni ’87 selalu mendapat rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dipertemukan kembali. Rangkaian acara ini diakhiri dengan bernyanyi bersama lagu Kemesraan, yang dipopulerkan musisi legendaris, Iwan Fals. (*)