Ramadhan Tanpa Sahur dan Berbuka, 2.000 Staf Medis di Gaza Kelaparan

Dua anak tewas
dua anak meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara karena kekurangan gizi dan kelaparan

NusantaraInsight, Gaza — Para staf medis di Gaza Utara selama Ramadhan ini dilewati tanpa makan sahur dan berbuka puasa.

BACA JUGA:  Cegah Warga Palestina Masuk, Israel Pasang Kawat Berduri di Sekitar Masjid Al-Aqsha

Dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, lebih dari 2.000 staf medis yang bekerja di rumah sakit di Gaza utara sangat membutuhkan makanan.

Para staf medis memulai Ramadhan tanpa sahur atau berbuka puasa, dalam pernyataan lanjutan dari Kementerian Kesehatan Palestina.

“Kami menuntut lembaga-lembaga internasional dan bantuan menyediakan makanan untuk rumah sakit di Gaza utara,” kata pernyataan itu.

Kementerian memperingatkan bahwa kelaparan akan melanda seluruh penduduk Gaza utara. Bantuan yang diberikan terlalu sedikit.

Lebih lanjut dikatakan, “Dokter akan mati. Perawat di sana akan mati. Dan dunia akan menyaksikan jumlah korban kelaparan terbesar dalam beberapa hari mendatang jika Anda tidak bertindak hari ini untuk menyelamatkan kami. Kita semua akan mati.”

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra juga dilaporkan mengatakan, “Tenaga medis terlalu rentan terhadap kelaparan yang melanda Jalur Gaza bagian utara.”

Pada hari Senin, dua anak meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara karena kekurangan gizi dan kelaparan.

Dr Hossam Abu Safia, Direktur rumah sakit mengatakan sebelas anak menderita dehidrasi dan kekurangan gizi di rumah sakit.

BACA JUGA:  Israel Kembali Tembaki Warga Gaza yang Tunggu Bantuan

“Kami menderita kekurangan makanan untuk staf dan pasien. Kami hanya menyediakan kurma dan air, dan tidak ada susu untuk anak-anak yang sekarat karena kelaparan,” katanya.

Setidaknya 25 warga Palestina tewas karena kelaparan dan kelaparan di wilayah utara wilayah kantong yang terkepung. (is/knrp)