Setelah proses administrasi atau check in di Balai Taman Nasional Gunung Rinjani selesai, maka pada Jumat 20 Juni 2025 merupakan jadwal kami untuk memulai pendakian.
Setelah berdiskusi, kami putuskan memilih ke atas via jalur Bukit Tiga.
Setelah berjalan kurang lebih 2 jam dari Bukit Tiga, kami sampai di Pos 1 dalam keadaan aman. Dari Pos 1, kami berjalan sekitar 2 jam lagi sampai ke Pos 2.
Di Pos 2, kami rehat sejenak kurang lebih 30 menit. Di sini, kami perlihatkan kartu sehat untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan kami tetap fit. Memang ada tempat kontrol kesehatan di Pos 2 ini.
Setelah istirahat setengah jam, kami kemudian melanjutkan perjalanan ke Pos 3, yang ditempuh kurang lebih 3 jam perjalanan dengan kabut yang cukup tebal.
Meski begitu, masih jelas untuk pendaki melihat hamparan alam dengan layer-layer yang menawarkan keindahan.
Tiba di Pos 3, kami kembali beristirahat kurang lebih 15 menit, sebelum memutuskan untuk lanjut ke Pos 4.
Saya melihat, mulai ada beberapa pendaki mengalami kelelahan. Pos ini termasuk trek yang sangat menanjak, sebelum mencapai Pelawangan 3.
Saking menantangnya, trek yang biasanya dilalui 3 jam akhirnya kami tempuh dalam waktu 5 jam perjalanan. Kami tiba sudah hampir Magrib.
Malam itu, kami putuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan karena kabut semakin tebal, dan cuaca semakin dingin.
Belum lagi, kami melihat kondisi anggota juga masih kelelahan. Maka kami putuskan untuk istirahat dan makan serta mempersiapkan pendakian berikutnya untuk menuju ke Pelawangan.
Dinamakan Perlawangan ini sesungguhnya punggungan Gunung Rinjani.
Di sini tempat untuk camp bagi teman-teman pendaki yang ingin ke Puncak Dewi Anjani 1, 2, 3, 4. Semakin tinggi perjalanannya semakin dekat dengan tempat untuk camp. Kami tinggalkan tempat ini pukul 04.00.
Kemudian, dari Bukit Penyesalan kurang lebih kami tempuh selama 5 jam. Nama Bukit Penyesalan ini terasa unik.
Dinamakan demikian karena, katanya, kadang ada yang menyesal di sini. Bahwa ternyata untuk menuju ke puncak masih jauh, sementara mau pulang pun sudah kadung di atas.
Sampai di Danau Segara Anak kita bisa mendapatkan sumber air. Kembali kami camp di sini. Proses pendakian bersama orang dewasa dan anak-anak ini kami tempuh dalam waktu 12 jam untuk sampai di puncak kering.
Sempat kami mendirikan shelter karena di tengah perjalanan tiba-tiba datang badai. Sehingga kami putuskan untuk membuat folder tempat berlindung agar segera masuk.
Semua memakai alat pengaman sendiri. Setelah 30 menit, badai berlalu. Akhirnya pendakian bisa kita lanjutkan.