Bunda Literasi Makassar Sumbang Rp20 Juta ke Kampung Wisata Literasi K-Apel

Bunda literasi Makassar
Wali kota Makassar dan Bunda Literasi (kedua dari Kanan) foto bersama usai penandatanganan prasasti Kampung Wisata Literasi.

NusantaraInsight, Makassar — Bunda Literasi Makassar Melinda Aksa Mahmud memberikan bantuan berupa dana pengembangan literasi sebesar Rp.20 juta kepada Kampung Wisata Literasi Daeng Jakking Komunitas Anak Pelangi (K-Apel).

Hal ini tersampaikan melalui Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin pada sambutannya di Acara Syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) K-Apel ke-15 di Lorong Daeng Jakking Kelurahan Parangtambung Kecamatan Tamalate, Sabtu (23/8/2025).

“Melalui kesempatan ini saya sampaikan bantuan kepada Komunitas Anak Pelangi sebesar Rp.20 juta. Ini bukan uang pemerintah, bukan uang saya, akan tetapi ini adalah uang dari Bunda Literasi Kota Makassar,” ucapnya yang disambut dengan ucapan syukur dari para warga Kampung Wisata Literasi K-Apel.

Selain itu, dalam sambutannya, Munafri yang akrab disapa Appi menegaskan bahwa literasi bukan sekadar membaca, melainkan pintu masuk menuju peradaban yang cerdas.

Secara tegas Appi juga menyampaikan apresiasi atas lahirnya lorong literasi di tengah masyarakat.

Menurutnya, konsep lorong literasi menjadikan kawasan tersebut berbeda dari ribuan lorong lain di Makassar.

BACA JUGA:  Kecamatan Tamalate Gelar Rakor Perdana 2024

“Saya selalu mengatakan bahwa lorong di Makassar bukan lorong homogen, tapi heterogen. Masing-masing punya keunggulan,” ujarnya.

“Hari ini kita melihat keunggulan itu dalam bentuk literasi. Di tempat lain bisa saja lahir lorong seni, lorong budaya, atau lorong pameran karya. Dan insya Allah, lorong literasi ini bisa menjadi contoh bagi lorong-lorong lainnya,” tambah Appi.

Lebih jauh, Appi menekankan pentingnya membangun kesadaran sosial di masyarakat. Menurutnya, tidak semua bentuk kepedulian harus berorientasi pada kegiatan formal yang bergantung pada anggaran pemerintah.

Ada hal yang lebih penting, yaitu membangun empati sosial di lorong-lorong.

“Komunitas Anak Pelangi sudah membuktikan hal itu, bagaimana mereka memberi sentuhan pendidikan non-formal yang bermanfaat besar bagi anak-anak di Makassar,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Munafri menyinggung arah pembangunan pendidikan di Makassar. Ia menyebut bahwa kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas guru.

“Kalau mau mencerdaskan kehidupan bangsa, mulailah dari guru. Coba bayangkan kalau gaji guru Rp30 sampai Rp50 juta,” tuturnya.

“Semua orang pasti ingin jadi guru, bukan kerja di bank atau perusahaan asing. Kenapa kita tidak mulai berinvestasi di dunia pendidikan dengan memperbaiki guru terlebih dahulu,” lanjut dia.

BACA JUGA:  Aktor Spiderman Lantang Dukung Palestina

Ia menambahkan, pemerintah kota telah menjalin komunikasi dengan berbagai mitra, termasuk Perusahaan Sampoerna Foundation, untuk memberikan dukungan peningkatan kapasitas guru.

br
br