Behind The Scene Surat Cinta Untuk Suami

NusantaraInsight, Makassar — Hari itu, Kamis, 28 September 2023 pukul 12.15 waktu Kafe Baca, saya telah duduk dihadapan Bapak Rektor Kafe Baca Rusdi Embas sekedar mengisi “daftar hadir” walaupun itu tak wajib. Setor wajah saja, sudah cukup mengisi daftar hadir di Kampus Kafe Baca, tempat selama ini aku “sekolah”.

“Jam 2 Pi acaranya Bang Maman yah,” tanya Rusdi Embas kepadaku.

“Iye,” jawabku sekenanya.

“Sendiri ji sebentar ke sana,” tanyanya lagi.

“Rencananya saya mau bawa anakku, yang katanya mau ikut. Itu makanya saya tunggu di sini,” jawabku lagi.

Maklum beberapa hari terakhir ini, kami berdua selalu menjadi duet maut untuk mengisi beberapa acara, saking padatnya acara kami berdua, saya yakin mengalahkan padatnya acara Duo Ratu di kala tenarnya (bukan bermaksud sombong).

Jelang pukul 14.00, ternyata chat dari si bungsu anakku, menyatakan tak jadi ikut tanpa alasan yang jelas. Sudah pasti ini akan jadi pertanyaanku nanti jika saya tiba di rumah nanti, tentu si bungsu pasti telah menyiapkan pledoi pembelaan perihal batalnya keikutsertaan di acara ini.

BACA JUGA:  PPN Naik 12 Persen, Ecky : Masyarakat jadi Korban

Mungkin sudah ditakdirkan, Duet Maut yang sudah direncanakan pisah pada hari itu, ternyata rujuk kembali tanpa sempat meneken MoU untuk duet kembali.

Kuda Besi merah pabrikan Jepang kembali ditunggangi Duet Maut menuju Lorong Dg Jakking Parangtambung di Pusat Pengembangan Komunitas Anak Pelangi.

Tiba di sana, kejauhan terlihat Founder K-Apel Rahman Rumaday (Bang Maman) asyik menerima telepon dari gadgetnya, sesekali tangannya menunjuk-nunjuk ke arah langit, seakan menjelaskan seseorang terkait alamat tempat acara.

“Prof Kembong saya arahkan, Om, Beliau tidak tahu tempat di sini,” ucap Bang Maman menjawab keinginan tahuku, padahal saya tak bertanya.

Ternyata di tempat acara telah berdiri panggung kegiatan. Bahkan para undangan sudah banyak yang hadir, padahal tadi si Merah saya agak pacu agar dapat menjadi tamu pertama dan dapat saf terdepan.

Kak Rusdin Tompo, Kak Ishakim, H. Anwar dan Kak Insan ternyata telah lebih dulu hadir. Tuan rumah juga sudah siap dengan jurusnya dengan berbagai penganan khas Parangtambung.

BACA JUGA:  Forum Dosen dan SATUPENA Sulawesi Selatan Kolaborasi Lewat "Puisi untuk Negeri"

“Battu maki Daeng Awing,” tanya Dg. Memang Sang Sohibul Bait yang membuat para tamu menoleh ke arahku.

“Aman mi itu, kalau ada mi Daeng Awing,” timpal Suriati Tubi Ketua K-Apel yang disambut senyum oleh para ibu-ibu K-Apel yang memang sudah menjadi BESTie dari saya.

Bukan sombong atau angkuh, cuma saya sedikit GAMBANG, Daeng Awing memang telah menjadi orang terfavorit di kalangan ibu-ibu K-Apel belakangan ini. Bahkan untuk daftar klasemen sementara saat ini, Daeng Awing berada di posisi kedua, satu tingkat dibawah Bang Maman yang tetap kokoh merajai klasemen. Bahkan untuk daftar klasemen ini, luput dari prediksi Kak Insan Jalil yang biasanya cukup jitu untuk memprediksi.

Ternyata di tempat itu telah hadir pula para narasumber seperti Ibu Wahidah Eka Putri, Ibu Doktor Sri Gusty dan juga Ustadz Amir Jaya yang juga sedari tadi memperhatikan suara gombal ku kepada ibu-ibu K-Apel seraya tersenyum.