NusantaraInsight, Makassar — PT Global Prima Sinema dan A2M Art Pictures menggelar gala premiere film 1 Coto 5 Ketupat di CGV Theater PTC Makassar, Kamis (16/1/2025).
Film 1 Coto 5 Ketupat mengangkat problematika kehidupan Baso Daeng Naba, pemilik Warung Coto Daeng Naba dengan tiga orang anaknya (Saleh, Fajar dan Ifah) yang ingin menjaga eksistensi warung Coto miliknya.
Cerita drama komedi ini dihibur oleh tingkah konyol dari Daeng Ancu yang tak berhenti mengundang tawa bagi penonton.
Intrik film dibumbui dengan persaingan antara 2 warung coto yang berakhir dengan perjodohan antara Fajar dengan Novi (anak pemilik Coto saingan)
Film yang berakhir dengan happy ending ini, menjadi tontonan yang layak diketengahkan untuk keluarga, bagaimana seorang ayah yang hidup bergantung dari warung Coto dengan 2 anak lelaki yang jauh berbeda dalam karakter sangat menyentuh karena diangkat dari problem masyarakat Sulsel.
Anak yang satu, berambisi untuk keluar dari zona keluarga, sedangkan anak yang satu lebih mengalah untuk melihat saudaranya yang lain lebih berhasil.
“Jika kita menonton film 1 Coto 5 Ketupat, mungkin kita boleh lupa nama tetapi pasti tak lupa rasa,” ungkap salah seorang penonton yang sempat diwawancarai media ini.
Film yang memadukan humor segar dengan keindahan budaya lokal Makassar dalam sebuah kisah yang akan membuat anda tak henti-hentinya terhibur dan terinspirasi ini, cukup spesial karena PJ Bupati Takalar Dr. H. Muhammad Hasbi, S. STP., M. AP, M.I. Kom hadir sebagai salah satu pemain di film ini.
Dalam sambutannya sebelum pemutaran film dimulai, Hasbi mengungkapkan bahwa film ini lahir dari sebuah diskusi di Jakarta.
“Film ini lahir dari diskusi di Jakarta bersama Ansar Lau (Direktur PT Global Prima Sinema) yang ingin mengangkat Coto Makassar di layar lebar,” ungkapnya.
“Seperti diketahui makanan tradisional khas Makassar telah ada sejak kerajaan Gowa. Saat itu, kerajaan Gowa berpusat di Somba Opu sekitar 1538 Masehi dan hidangan ini berasal dari Desa Tonasa dan Desa Paddinging Kecamatan Sanrobone Takalar, dulunya merupakan daerah Kerajaan Gowa, yang hingga saat ini masih dijaga di dua daerah tersebut,” tuturnya.
“Maka dengan hadirnya film ini, saya berharap akan menjadi literasi budaya bagi masyarakat Sulsel,” pungkasnya.
Gala premiere film 1 Coto 5 Ketupat ini, juga dihadiri PJ Bupati Pinrang Ahmadi Akil, S.E., M.M beserta rombongan.
Hadir pula Wakil Ketua DPRD Sulsel Sufriadi Arif, sejumlah pimpinan OPD dari Kabupaten Takalar, para penggiat budaya, influencer dan content creator Sulsel.