NusantaraInsight, Makassar — Seorang mengaku bernama Agus dan mengatasnamakan dirinya seorang wartawan dari Media Lentera menyebarkan ancaman ke Kepala Sekolah yang ada di Sulawesi Selatan.
Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang kepala sekolah kepada media ini, Minggu (25/5/2025).
“Wartawan ini mengaku bernama Agus dan mengancam mau musuhan sama saya kalau tidak ditransferkan uang 500 ribu. Masalahnya, saya tidak tahu ada apa ini, tiba-tiba mengancam saya melalui WA,” ungkapnya.
“Dan ternyata WA ancaman ini juga disebarkan ke kepala sekolah SMAN, SMK dan SLB lainnya, pak,” tuturnya.
Berikut ini bukti ancaman Agus kepada pihak Kepala Sekolah:
“Assalamualaikum”
“Dgn Agus dr wartawan media lentera”
“Saya hubungi hanya minta tolong”
“Saya perlu 500rb”“Tolong dkrm ke dana”
“No wa ini terdaftar di dana (No Dana 0813.6177.1851 )”
“Kalau TDK dikrm kita bermusuhan”
“Apa perlu saya cari salah anda sebagai kepala sekolah”
“Apa perlu anggaran dana bos anda besok saya naikan kejaksaan”
“INI NO DANA, TOLONG DIKIRIM SEKARANG,SAYA TUNGGU 10 MENIT KALAU TDK DIKRM TANGGUNG RESIKO NYA,TIGA KATA SEBELUM SEMUANYA TERLAMBAT”
Ia juga menyesalkan hal ini, karena dapat merusak citra media di masyarakat. Apalagi, lanjutnya, pihak media yang ada di Sulsel telah menjalankan tupoksinya sebagai alat pengontrol yang bijak dan kami telah bersinergi dengan pihak media dalam rangka memajukan pendidikan di Sulsel.
“Tidak seperti cara-cara yang dilakukan oleh oknum yang mengaku-ngaku wartawan tersebut,” keluhnya.
Aksi Agus ini, bukan hanya di Sulsel, sebelumnya Agus telah melancarkan aksinya di daerah lain.
Dilansir dari Radar Banjarmasin, Agus tercatat pernah mengancam Kepala SMAN 1 Banjarbaru, Vina Rahmiati
Sebelumnya, Agus menyasar ke SMAN 1 Jorong, SMAN 1 Kurau, SMAN 1 Tambang Ulang, dan SMAN 1 Batu Ampar. Mengancam mencari-cari kesalahan, sambil menodong nomor rekening minta duit.
Bedanya, Vina tak merespons lebih lanjut. Karena ia sudah tahu ulah nakal orang yang mengaku wartawan itu dari laporan kepala sekolah lain. Vina juga tak terlalu mengetahui dari mana Agus mendapatkan nomornya.
Ia memperlihatkan chat terakhir dengan Agus lewat WhatsApp kepada Radar Banjarmasin pada Senin (27/2) lalu. Namun sebatas memperkenalkan diri. “Karena saya sudah tahu, jadi saya diamkan saja. Gak nyangka bakal dihubungi juga,” katanya, Rabu (8/3).
Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kalimantan Selatan, Tumiran mengatakan, banyak sekolah yang menjadi korban ulah Agus. Kepsek di Kota Baru juga ikut menunjukan ancaman itu. “Kepsek sudah diarahkan memblokir dia,” ucapnya, saat dihubungi di Banjarbaru.