Update Cuaca Sulsel, BMKG Ingatkan Masyarakat Potensi Hujan Lebat Hingga 4 November

NusantaraInsight, Makassar — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menyampaikan langit Sulawesi Selatan diprediksi akan diselimuti awan tebal dalam beberapa hari ke depan.

BMKG Wilayah IV Makassar juga mengingatkan masyarakat agar bersiap menghadapi potensi hujan sedang hingga lebat yang akan mengguyur berbagai wilayah mulai 2 hingga 4 November 2025.

“Dalam tiga hari ke depan, 2 sampai 4 November, terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan,” demikian pernyataan BMKG dalam rilis resminya, Sabtu (1/11/2025).

BMKG menekankan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, terutama bagi warga yang bermukim di daerah rawan.

Imbauan ini juga disertai ajakan untuk terus memantau pembaruan informasi cuaca agar dapat mengantisipasi perubahan kondisi alam dengan cepat.

Daerah yang Berstatus Waspada
Berikut wilayah-wilayah di Sulawesi Selatan yang diprediksi akan mengalami hujan sedang hingga lebat pada periode 2–4 November 2025.

Minggu, 2 November 2025
Makassar, Maros, Bantaeng, Barru, Bone, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Luwu, Luwu Utara, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Tana Toraja, dan Toraja Utara.

BACA JUGA:  Artis Ternama Marissa Haque Meninggal Dunia

Senin, 3 November 2025
Gowa, Luwu, Luwu Utara, Tana Toraja, dan Wajo.

Selasa, 4 November 2025
Gowa, Luwu, Luwu Utara, dan Soppeng.

Langkah Antisipasi

Sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan sederhana, di antaranya:

Memastikan saluran air tidak tersumbat dan tetap mengalir lancar.

Menghindari perjalanan ke daerah yang rawan banjir atau longsor.

Menyimpan dokumen dan barang berharga di tempat yang lebih aman dan tinggi.

Tetap memperbarui informasi cuaca dari BMKG serta mengutamakan keselamatan diri dan keluarga.

BMKG juga menegaskan pentingnya kewaspadaan kolektif, terutama bagi pemerintah daerah dan aparat terkait, untuk memastikan kesiapan sarana mitigasi bencana di wilayah masing-masing. Dengan langkah cepat dan koordinasi yang baik, dampak dari potensi cuaca ekstrem dapat diminimalkan. (*/Arul)

Sumber : BMKG

br
br