NusantaraInsight, Jakarta — Presiden RI Prabowo Subianto masuk dalam 10 pemimpin paling berpengaruh di dunia versi media Singapura The Straits Times.
Prabowo Subianto masuk dalam daftar tersebut bersama Presiden AS terpilih Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri China Xi Jin Ping, Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, Presiden Korea Utara, Kim Jon Un, Perdana Menteri India, Narendra Modi, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Dalam daftar The 10 World Leaders to Watch in 2025 itu, The Straits Times, koran berbahasa Inggris yang berbasis di Singapura. Surat kabar berpengaruh ini didirikan pada tanggal 15 Juli 1845, artinya usia penerbitannya hampir 180 tahun mengulas bahwa mereka, sebagai tokoh kuat, bakal memiliki peran atau pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan di seluruh dunia.
Presiden Prabowo Subianto dianggap fokus pada kebijakan luar negeri yang ditandai dengan perjalanan diplomatik ke China dan AS. Selain itu, Prabowo juga menghadiri pertemuan multilateral besar seperti APEC di Peru, pada November 2024.
The Straits Times menyorot potensi kebijakan luar negeri Indonesia untuk kepemimpinan di kawasan. Menurut media itu, walau Prabowo baru dilantik pada Oktober 2024, tapi purnawirawan Jenderal TNI Bintang 4 tersebut tak membuang waktu untuk membuat pencapaian.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengapresiasi Presiden RI Prabowo Subianto yang masuk dalam 10 besar pemimpin dunia.
“Saat bicara di KTT APEC di Peru, pesan Pak Prabowo jelas dan clear bahwa Indonesia siap memimpin insiatif free and fair trade yang lebih berpihak pada negara-negara berkembang. Selain itu saat bertemu Sekjen PBB, Pak Prabowo juga tegaskan kesiapan Indonesia memimpin inisiatif menghadapi krisis iklim yang saat ini semakin parah,” kata Eddy, dalam keterangannya, Rabu (8/1/2025) seperti dilansir dari detikNews.
Eddy menyebut Prabowo sangat layak masuk dalam 10 besar pemimpin berpengaruh dunia. Menurut Eddy, dalam berbagai kesempatan di forum internasional, Prabowo berhasil menjadikan Indonesia semakin diperhitungkan dalam tatanan geopolitik global.
“Sementara saat bicara di Forum D8 di Kairo, Presiden Prabowo menyampaikan urgensi soliditas dunia Islam untuk membela Palestina dan menghapus segala bentuk penjajahan di atas dunia. Ini pesan yang menegaskan posisi Indonesia sesuai amanat konstitusi,” kata Eddy.
Khusus mengenai inisiatif kepemimpinan dalam menghadapi krisis iklim (Climate Leadership), Eddy meyakini Presiden Prabowo akan menggunakan pengaruhnya di forum internasional untuk mencegah dampak krisis iklim meluas di Indonesia, dengan melibatkan negara-negara maju. Sementara di MPR sendiri, Eddy juga sedang mempersiapkan berbagai masukan agar memperkuat posisi Prabowo dan Indonesia sebagai Climate Change Leader dengan menunjukkan bagaimana Indonesia secara serius melakukan transisi energi dan mengembangkan sumber-sumber energi terbarukan sebagai aksi mencegah dampak perubahan iklim.