Om.. Bisakah Saya Puasa 31 Hari

Puasa 31 hari
(Gambar ilustrasi) Sang Abang saat memimpin doa pada Peluncuran Buku A.Amiruddin Nahkoda dari Timur.

NusantaraInsight, Makassar — “Om.. Bisakah saya puasa 31 hari,” pertanyaan itu mengemuka saat momen silaturahmi di Parangtambung pada 1 Syawal 1446 H atau Senin 31 Maret 2025.

Pemuda tampan asal Pulau Seram Maluku yang telah lama merantau ke Makassar untuk menimba ilmu itu menjadi gamang saat melontarkan pertanyaan itu.

Walau dengan sedikit senyum ala Ambon Manise, tergambar garis keras di dahi meminta jawaban atas tanyanya itu.

“Emangnya puasa mu 31 hari ?,” tanyaku keheranan.
“Iya, Om,” jawabnya sedikit malu.
“Kenapa bisa,” cecarku seperti penyidik anti rasuah.
“Karena orang tua di kampung itu fahamnya berpuasa lebih cepat 2 hari dari pemerintah, jadi saya ikut mereka,” terangnya.
“Tapi mengapa puasa mu 31 hari, kenapa tidak lebaran lebih cepat saja,” todongku.
“Tidak enak saya rasa om, orang di rumah (kost) puasa semua, saya sendiri yang tidak puasa,” jawabnya membela diri.

“Orang itu beribadah itu tidak boleh pakai perasaan,” potong Abangnya yang sering kita panggil Ustadz itu.

BACA JUGA:  Ini Kemeriahan Ramah Tamah IKA SMANSA 82 di Hotel Liberta Yogyakarta

Serasa tersambar petir mendengar jawaban Abangnya, dia tertunduk malu sembari tertawa menunjukkan lesung pipinya yang juga tidak dalam itu.

“Untungnya saya tegur itu, Om ! Hampir puasanya 32 hari,” kata Abangnya.
“Seharusnya dia itu lebaran mi 2 hari sebelum kita, jangan mi pakai perasaan, karena sepanjang hidup ku itu orang berpuasa itu cuma 29 atau 30 hari, tidak pernah lebih,” jawab Abangnya lagi.

Banyak ayat Al-Quran yang berkaitan dengan larangan berlebih-lebihan dalam beragama, lanjut Abangnya, di antaranya: Surat Al-A’raf ayat 31yang bunyinya : “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.

Kemudian, Surat Al-Ma’idah ayat 77, Katakanlah: ‘Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu”.

Adalagi Surat Al-An’am ayat 141, “Janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”

Dan juga Surat Al-Nisa ayat 171, “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar”

BACA JUGA:  Waspada, Buaya Muncul di TPA Antang

“Selain itu Om, ada juga hadits yang melarang sikap berlebihan dalam beragama yang bunyinya kurang lebih: “Janganlah kalian memberatkan diri, sehingga Allah pun membebanimu”, sebutnya.

“Adalagi hadits yang bunyinya “Sesungguhnya agama ini itu mudah. Tidak seorangpun yang menyikapi agama dengan keras kecuali ia akan terkalahkan,” tambah Abangnya.

br