Hamas dan Israel Gencatan Senjata, ini Isi Kesepakatan

Hamas dan Israel
Rakyat Palestina merayakan pengumuman gencatan senjata (foto Reuters)

NusantaraInsight, Doha –– Pejuang Hamas dan Israel sepakat untuk melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Hal ini tersampaikan setelah negara mediator yakni Qatar dan Amerika Serikat mengumumkan Rabu malam (15/1/2025).

Mereka menyampaikan telah mencapai kesepakatan yang akan dilaksanakan secara bertahap guna mengakhiri perang di Gaza yang telah berlangsung 15 bulan.

Al-Quds Al-Araby melaporkan, perjanjian tersebut mencakup jadwal periode gencatan senjata enam pekan pertama.

Periode ini berupa penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Jalur Gaza dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas sebagai imbalan atas pembebasan warga Palestina dari penjara Israel.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengumumkan pada konferensi pers di Doha, Rabu malam (15/1), gencatan senjata akan mulai berlaku pada hari Ahad siang (19/1).

Al Thani menambahkan, para negosiator sedang bekerja sama dengan Israel dan Hamas untuk mengembangkan langkah-langkah pelaksanaannya.

Berikut teks lengkap kesepakatan senjatas di Gaza:

Prosedur dan mekanisme praktis untuk melaksanakan perjanjian pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina dan kembali ke ketenangan berkelanjutan untuk mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak.

BACA JUGA:  Israel Lancarkan Operasi Militer Baru di Khan Younis

1. Persiapan untuk tahap kedua

Sasaran kedua pihak dan mediator adalah mencapai konsensus akhir untuk melaksanakan perjanjian 27 Mei 2024 guna menukar sandera dan tahanan serta mengembalikan ketenangan berkelanjutan, sehingga tercapai gencatan senjata permanen antara kedua pihak.

Semua tindakan pada tahap pertama akan berlanjut pada tahap kedua selama negosiasi mengenai ketentuan pelaksanaan tahap kedua berlanjut, dan para penjamin perjanjian ini akan bekerja untuk memastikan bahwa negosiasi berlanjut hingga kesepakatan tercapai.

2. Penarikan pasukan Israel

Penarikan pasukan Israel ke arah timur dari daerah padat penduduk di sepanjang perbatasan Jalur Gaza, termasuk Lembah Gaza (poros Netzarim dan Bundaran Kuwait).

Pasukan Israel akan dikerahkan kembali dalam perimeter (700) meter, dengan pengecualian 5 titik tertentu, yang akan bertambah tidak lebih dari (400) meter tambahan, yang akan ditentukan oleh pihak Israel, selatan dan barat perbatasan.

Ini akan didasarkan pada peta yang disepakati antara kedua belah pihak yang akan dilampirkan pada perjanjian.

3. Pertukaran Tahanan

Sembilan sandera yang sakit dan terluka dari daftar 33 akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan 110 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup.

BACA JUGA:  Polres Gowa Bongkar "Pabrik Uang Palsu" di Kampus UIN Makassar, Rektor : Kita Tunggu Polisi Dulu

Israel akan membebaskan 1.000 tahanan dari Gaza yang ditangkap sejak 8 Oktober 2023 dan tidak terlibat dalam peristiwa 7 Oktober 2023.