DP3A Makassar Luncurkan Survey Kepuasan Masyarakat

NusantaraInsight, Makassar — Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan perlindungan perempuan dan anak, UPTD PPA Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar menyelenggarakan survei kepuasan masyarakat, Sabtu (13/9/2025).

Layanan survey ini dikeluarkan dalam rangka untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar.

Dalam laman resmi IG DP3A Makassar menyampaikan bahwa: “Saudara/i terpilih sebagai responden dalam kegiatan survei ini.”

Partisipasi dan pendapat yang Saudara/i berikan sangat berharga bagi kami sebagai bahan evaluasi dan perbaikan layanan ke depan.

Atas kesediaan Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi survei ini, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya.

Berikut ini Link Surveinya ;

https://skm.surveiku.com/survei/survei -kepuasan-masyarakat-315

Atau scan QR pada gambar yang tertera pada gambar.

Diketahui salah satu program DP3A Makassar yang mendapatkan respon positif dari masyarakat adalah program “Keluarga SAKINAH (Sistem Anak Kita, Aman, Nyaman, dan Harmonis)”

Program yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, merupakan respons terhadap tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan kompleksitas isu digital di era modern, dengan tujuan menjadikan Makassar kota ramah dan aman bagi anak-anak.

BACA JUGA:  Sekcam Tamalate Buka Porseni Tingkat Kecamatan

Adapun latar belakang dibuatnya Program Keluarga SAKINAH ini karena beberapa faktor, yaitu : tingginya angka kekerasan terhadap anak di Kota Makassar, lemahnya sistem pelaporan lintas sektor terkait kasus anak dan rendahnya literasi digital keluarga menjadi masalah yang mendukung munculnya kasus kekerasan.

Tujuan Program Keluarga SAKINAH itu untuk menjadikan Kota Makassar sebagai kota yang aman, ramah, dan adil bagi setiap anak.

Selain itu, program ini dapat membangun gerakan kolaboratif untuk melindungi anak-anak dari kekerasan. Serta dapat meningkatkan sistem perlindungan anak agar lebih terintegrasi di berbagai sektor.

Ia berharap agar program ini dapat meningkatkan literasi digital keluarga untuk mencegah kekerasan.