Dinas PU Makassar Gercep Tindaklanjuti Laporan Masyarakat di Jl Sunu

NusantaraInsight, MakassarDinas PU Kota Makassar kembali bergerak cepat (gercep) menindaklanjuti aduan masyarakat yang masuk melalui aplikasi LONTARA+.

Laporan itu berupa adanya kerusakan jalan yang mengakibatkan kubangan di Jalan Sunu Kecamatan Tallo Makassar.

Menurut laporan yang masuk, kubangan akibat jalan yang rusak tersebut, dikhawatirkan akan mencelakakan pengguna jalan.

Menanggapi laporan tersebut Dinas Pekerjaan Umum kota Makassar, pada Jumat, 12 September 2025, turun langsung melakukan pengecekan dan meninindaklanjuti keluhan masyarakat terkait kerusakan di Jl. Sunu.

Ini berguna untuk memastikan keluhan warga dapat segera direspon dengan tepat, cepat serta terukur.

Melalui langkah ini, Dinas PU Kota Makassar menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik serta menghadirkan solusi cepat terhadap setiap aduan masyarakat.

Diketahui, aplikasi LONTARA+ (atau Lontara Plus) adalah aplikasi super untuk warga Makassar yang menyediakan layanan publik seperti aduan, telemedicine, dan informasi kota Makassar.

Kehadiran aplikasi LONTARA+ menjadi jembatan efektif dalam memperkuat komunikasi dan meningkatkan kualitas pelayanan infrastruktur di kota Makassar.

BACA JUGA:  Sekcam Tamalate Sambut Peserta Study Tiru Kecamatan Muara Bangkal Kaltim, Peserta Kagum Lihat Longwis Mangasa

layanan publik yang inklusif, efisien, dan terintegrasi. LONTARA+ adalah simbol transformasi menuju tata kelola kota yang lebih cerdas, terbuka, dan partisipatif sebagai inti dari pelayanan publik digital.

Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, memperluas literasi digital, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota. Pemerintah berharap kehadiran LONTARA+ mampu menciptakan sistem layanan yang tidak hanya cepat, tetapi juga meningkatkan kepuasan warga.

Sebagai wujud kolaborasi, Pemkot Makassar sebelumnya menggelar kompetisi penamaan “Kasih Nama APSTA” untuk melibatkan publik dalam memilih nama terbaik bagi aplikasi ini.

Ribuan usulan masuk, kemudian dikurasi dengan kriteria ketat, harus inklusif, merepresentasikan fungsi aplikasi, mengandung nilai kearifan lokal, bebas unsur SARA, mudah diingat, serta selaras dengan arah pembangunan kota.

Dari hasil kurasi, tiga nama terbaik terpilih. Teguh Indah Perputra dengan nama Sigapa, Muhammad S Karsali dengan nama Ilontara.

Andi Muhammad Alifrahman dengan nama Lota, yang akhirnya ditetapkan sebagai nama resmi aplikasi, kini dikenal dengan LONTARA+.

Ini bukan hanya tentang aplikasi baru, tetapi juga tentang rasa memiliki bersama. LONTARA+ lahir dari suara masyarakat, dan akan terus dikembangkan bersama.