“Suami saya adalah Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin kelahiran Makale Kabupaten Tanah Toraja,” kata ibu Katrina.
Selain dosen dan sempat menjadi peneliti selama 14 tahun di Amerika, ia juga membuka usaha yang travel perjalanan wisata Makassar-Toraja bernama Torindo Tours khusus melayani kelompok akademisi atau wisatawan peminat budaya suku yang berdiam di dataran tinggi Sulawesi Selatan hingga mendirikan sebuah rumah makan Arum Pala,”ungkap Istri dari Sarjana filosofi dan linguistik antropologi.
Selanjutnya rumah makan Arum Pala ini dibuka sekitar tahun 2000 berawal dari seorang turis yang menggunakan jasa Torindo menceritakan bahwa sepanjang perjalanan dari Maros sampai Parepare tak menjumpai makanan standar hanya makanan saji.
Ternyata wisatawan baik lokal maupun Internasional yang berkunjung ke daerah tak menyukai makanan siap saji, mereka lebih senang sajian yang diolah secara segar mulai dari bahan pokok dan sari lautnya seperti ikan, udang dan cumi.
Ia dan suami pun menyadari akan hal itu selama membawa dan mempelajari kebutuhan wisatawan sepanjang Maros sampai Parepare dan Toraja.
Sehingga dana diperoleh selama ini oleh suaminya dari hasil usaha menerjemahkan film dokumenter tentang beberapa ritual adat di Toraja buatan TV5 Prancis (1996).
Kemudian Rektor Universitas Hasanuddin kala itu merekomendasikan juga Stanis panggilan akrab Professor Stanislaus Sandarupa untuk membantu TV5 menerjemahkan bahasa Toraja ke bahasa Inggris.
Dana juga digunakan membeli sebuah minibus, kemudian menyulap ruangan seluas 9 meter persegi di kediamannya menjadi kantor sederhana. Sebagian lagi digunakannya untuk membangun rumah makan Arum Pala di jalan poros Makassar-Toraja yang ada saat ini.
Dipilihnyalah lokasi usaha di Kabupaten Barru karena dari hasil survei dari Maros sampai Parepare hanya di daerah Barru lebih cocok dan sangat berpotensi. Pare-pare ada tetapi lahan parkir kurang memadai.
Selain membuka usaha rumah makan, pelayanan dan harga variasi menu yang segar dengan standarisasi harga ramah dikantong demi kenyamanan pengunjung dan merasa seperti dirumah sendiri.
“Kami bersyukur Arum Pala Resto & Hotel Mallusetasi terus berkembang meski kerap banyak persaingan” kata pemilik usaha. Kami juga saat ini mengurus ijin perinsip. Saya menyampaikan ke Pemerintah Daerah Barru bahwa tetap memberdayakan orang lokal dan semuannya perempuan.Sebab kalau perempuan membantu mereka bagaimana membantu suami mendapatkan penghasilan tambahan dan diajarkan harus bisa mandiri,” ulas Katrina Patabang.














