Duduk Satu Meja, Dua Kelompok Tawuran di Tallo Sepakat Berdamai

Tawuran

“Silakan datang di MCH. Mau jadi apa? ada tempatnya untuk kursus keterampilan. Setiap kali kursus dapat sertifikat dan diarahkan agar bisa bekerja di mana saja,” jelasnya.

Selain Creative Hub, Pemkot Makassar menyiapkan berbagai kegiatan untuk menyalurkan minat pemuda, mulai dari turnamen sepak bola, pelatihan barista dan lainya.

Pemkot bahkan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memberikan pelatihan dan sertifikat resmi.

“Kami sedang membangun beberapa Creative Hub. Anak-anak bisa dilatih sesuai minatnya. Mau jadi pembuat kopi, mekanik, atau penjahit,” tutunya.

“Nanti didaftarkan dan dipanggil instruktur. Setelah pelatihan, peserta juga diberi modal kerja,” ungkap Munafri.

Program tersebut tidak hanya menyasar pemuda, tetapi juga ibu-ibu rumah tangga. Pemerintah akan menyiapkan kursus menjahit lengkap dengan mesin jahit dan modal awal agar peserta langsung bisa menerima pesanan dari rumah.

“Tidak mungkin kerja sendiri, pasti ada keluarga yang ikut membantu. Dengan begitu, semakin banyak orang yang bekerja,” tambahnya.

Dengan berbagai program pemberdayaan ini, Wali Kota Munafri berharap tidak ada lagi perang kelompok di Kecamatan Tallo.

BACA JUGA:  Pasar Sore Ngobr(a)ol Indonesia Darurat Tambang di Rumah Buku

“Mari kita ciptakan lingkungan aman dan produktif. Pemerintah siap memfasilitasi, tetapi kita semua harus bersama-sama menjaga perdamaian,” pungkasnya.

Sedangkan, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana menyampaikan pesan persaudaraan yang kuat sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga silaturahmi.

Arya menegaskan, meski berbeda latar belakang, seluruh warga Tallo tetap satu keluarga dalam bingkai kebangsaan.

“Kita sama-sama orang Indonesia, bagian dari Makassar, bagian dari Kecamatan Tallo. Artinya kita ini bersaudara,” ujarnya.

“Selain saudara-saudara. Tapi yang paling penting, kita semua tinggal di rumah besar yang sama yaitu Kwcamatan Tallo, Kota Makassar,” tambah Arya di hadapan tokoh pemuda, masyarakat, dan aparat keamanan.

Ia mengajak warga memperkuat hubungan baik antarsesama, mulai dari lingkungan terdekat. Bahkan kata dia, Rasulullah tidak pernah mengajarkan manusia mencari masalah, apalagi menyakiti.

Kapolrestabes menilai, provokasi sering menjadi pemicu bentrokan. Karena itu, warga diminta lebih bijak agar tidak mudah terpancing.

“Saya yakin semua di sini ingin situasi aman, agar bisa sekolah dan bekerja dengan tenang, berjalan dari lorong ke lorong tanpa rasa was-was,” katanya.

BACA JUGA:  Pengerukan Drainase Tim Dinas PU Makassar Dipantau Lurah Buntusu

Arya mengingatkan bahwa perselisihan merupakan hal yang lumrah, tetapi harus diselesaikan dengan cara yang baik.

Manusia pasti punya masalah. Sejak dulu perselisihan itu ada, tapi tugas semua yang hadir adalah meninggalkan perselisihan dengan ikatan yang baik. Dalam kesempatan itu, Arya juga menyampaikan rasa empati mendalam.