NusantaraInsight, Sinjai — Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdulah, S.IK memberikan tali asih kepada Nuraeni, (9) tahun, seorang murid Sekolah Dasar yang setiap berangkat ke sekolah turut membawa serta adiknya dengan cara digendong pasca ibunya meninggal dunia, Rabu (20/3/24)
Bantuan tali asih Kapolres Sinjai diserahkan oleh Kapolsek Sinjai Barat Akp Makmur yang diterima Nuraeni bersama ayahnya Sanu, dengan harapan dapat meringankan beban Nuraeni yang kehilangan ibunya.
Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdulah, S.IK mengatakan bahwa perlu kita berikan bantuan kepada Nuraeni yang bersifat jangka pendek.
Namun, ia juga menekankan perlunya upaya memberikan bantuan jangka menengah hingga jangka panjang untuk membantu Nuraeni dan keluarganya menghadapi masa depan yang lebih baik.
Salah satu langkah yang diambil adalah koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan bantuan yang lebih berkelanjutan, terutama dari segi ekonomi.
Ini termasuk pemberian bibit benih perkebunan, mengingat keluarga ini memiliki kebun. Kapolres Sinjai juga akan berkoordinasi dengan Pj. Bupati Sinjai jika tidak ada bantuan yang cukup dari pemerintah setempat.
Selain itu, Kapolres Sinjai juga menghimbau kepada masyarakat yang memiliki tanah luas di daerah tersebut untuk memperkerjakan sawah mereka kepada ayah Nuraeni. Langkah ini diharapkan dapat memberikan sumber penghasilan tambahan bagi keluarganya
“Tidak hanya itu, kami juga mengajak ayah Nuraeni untuk meluangkan waktu untuk menjaga anak-anaknya, serta berkomunikasi dengan saudaranya yang tinggal di sekitar rumah mereka untuk ikut membantu menjaga dan merawat anak kecilnya sehingga tidak membebani anaknya yang bersekolah. Dengan begitu, beban anak ini untuk merawat adik-adiknya tidak terlalu berat,” ujar Kapolres Sinjai.
“Kita juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memperhatikan proses belajar mengajar kepada nuraeni disekolah agar menjadi anak yang unggul,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan sejumlah media, Nuraeni seorang pelajar berasal dari Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai dan bersekolah di Madrasah ibtidaiyah (SD) yang duduk di bangku kelas 2 menggendong adiknya yang masih kecil ke sekolah.
Ia dalam menjalani kesehariannya dengan belajar di sekolah harus merawat dan menggendong adiknya, Akbar (3). Pasalnya, ibu Nuraeni sudah meninggal dunia sekitar satu tahun yang lalu.
Setiap Nuraeni berangkat ke sekolah dan mengikuti proses pembelajaran, ia terpaksa membawa adiknya. Hal itu karena Akbar selalu menangis ketika berpisah dengan kakaknya