NusantaraInsight, Enrekang — Pada Rabu 26 November 2025, kesempatan yang berharga ini, Ibu Hafsah, S.Psi., seorang guru Bimbingan dan Konseling (BK) dari SMA Negeri 2 Enrekang, berbagi ilmu dan pengalaman berharga yang ia peroleh selama mengikuti Pelatihan di Makassar.
Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Sulawesi Selatan. Di hadapan Kepala Sekolah dan para guru di ruang guru SMA Negeri 2 Enrekang, Ibu Hafsah memaparkan materi bertajuk “7 Jurus BK Hebat”.
Tujuan dari diseminasi ini adalah untuk meningkatkan kompetensi para guru BK di sekolah dan memastikan strategi-strategi yang efektif dapat diterapkan dalam mendukung perkembangan siswa. Dengan berbagi pengetahuan ini, diharapkan seluruh tenaga pendidik dapat lebih memahami dan mengimplementasikan teknik-teknik BK yang unggul.
Berikut adalah 7 jurus BK hebat yang disampaikan oleh Ibu Hafsah:
1. Pendekatan Empatik
Mengembangkan kemampuan mendengarkan dengan empati, sehingga siswa merasa didengar dan dipahami.
2. Pemecahan Masalah Kreatif
Mendorong siswa untuk berpikir kreatif dalam mencari solusi atas masalah yang dihadapi.
3. Pengembangan Potensi Diri
Mengidentifikasi dan mengembangkan bakat serta minat siswa untuk mencapai potensi mereka secara maksimal.
4. Komunikasi Efektif
Membangun komunikasi yang jelas dan terbuka antara guru dan siswa, serta antara siswa dengan siswa lainnya.
5. Pengelolaan Konflik
Mengajarkan teknik-teknik untuk mengelola dan menyelesaikan konflik secara damai dan konstruktif.
6. Pemberdayaan Siswa
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil tanggung jawab dan peran aktif dalam proses pembelajaran.
7. Evaluasi dan Refleksi
Melakukan evaluasi berkala dan refleksi untuk terus meningkatkan keefektifan program BK.
Ibu Hafsah berharap dengan penerapan 7 jurus BK hebat ini, para guru di SMA Negeri 2 Enrekang dapat lebih berperan dalam membimbing siswa menuju kesuksesan akademis dan personal. Diseminasi ini merupakan langkah awal untuk memperkuat tim BK di sekolah dan menjadikan lingkungan belajar yang lebih suportif dan inklusif.














