drg. Ita Pimpin Rakor Internal

NusantaraInsight, Makassar — Pada Senin, 17 November 2025, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar menggelar rapat Koordinasi internal.

Rakor ini dipimpin oleh Kepala Dinas PPPA drg Ita Isdiana Anwar, M.Kes bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan stakeholder lainnya dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak di Kota Makassar.

Dalam rapat koordinasi ini, peserta membahas tentang strategi dan program-program yang dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak, serta membahas tentang tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program-program tersebut.

Menurut drg. Ita, tujuan dari rapat koordinasi ini ada beberapa, di antaranya:

– Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan stakeholder lainnya

– Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak di Kota Makassar

– Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang berbasis gender dan anak

“Saya berharap rapat koordinasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar dan meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak di Kota Makassar,” ungkapnya.

BACA JUGA:  DP3A Makassar Laksanakan Giat Penanganan Anak yang Berhadapan dengan Hukum

Lebih jauh drg Ita juga menyampaikan program-program prioritas dari Wali Kota Makassar dalam hal pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Beberapa program khusus yang disampaikan termasuk upaya mencegah kekerasan domestik dan stunting, serta menggerakkan peran RT/RW dalam menekan kekerasan keluarga dan memastikan perlindungan anak.

“Bapak wali kota juga menaruh perhatian pada penguatan kapasitas lembaga layanan yang mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.Secara khusus, program pemberdayaan perempuan di bawah kepemimpinannya bertujuan meningkatkan motivasi, etos kerja, keterampilan hidup, dan wirausaha perempuan, termasuk anak jalanan dan anak bermasalah hukum, dengan fokus di daerah rawan perdagangan manusia (trafficking),” ulasnya.

“Program ini juga mengarah pada peningkatan kualitas hidup perempuan, keluarga, dan masyarakat secara menyeluruh melalui pemberdayaan ekonomi dan sosial,” sambung drg. Ita

Selain itu, dalam rangka perlindungan anak, walikota menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan penguatan program Kota Layak Anak serta program pemberdayaan perempuan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan aman bagi anak-anak.

Beliau mengajak peran aktif organisasi masyarakat seperti Fatayat NU untuk menekan kekerasan rumah tangga dan stunting.Keseluruhan pendekatan ini menunjukkan komitmen beliau untuk mewujudkan pemuliaan perempuan dan anak dengan program-program strategis yang bersinergi dan berkelanjutan di Kota Makassar,” pungkasnya.

br