Membaca “Emang Kamu Siapa” karya April Dini

Catatan Agus K Saputra

NusantaraInsight, Ampenan — Singgah ke kanal YouTube @aprildini18 mungkin seperti mampir ke sebuah ruang tamu kecil di pinggir dunia digital yang luas. Tidak mewah, tidak bising, tapi punya suasana akrab yang membuat orang betah duduk lebih lama. Kanal ini memang belum sebesar kanal-kanal hiburan populer dengan jutaan penonton, namun justru di sanalah daya tariknya: kesederhanaan yang jujur dan atmosfer yang tidak dibuat-buat.

Ketika membuka salah satu karyanya yang berjudul “Emang Kamu Siapa”, kita seperti disambut oleh seseorang yang sedang ingin bicara santai, tapi tetap serius dalam makna. April Dini, dengan jumlah subscriber sekitar 4,45 ribu, membuktikan bahwa kekuatan sebuah karya tidak selalu bergantung pada angka penonton, melainkan pada keberanian dan ketulusan dalam berekspresi.

Di tengah arus deras konten yang cepat lewat di linimasa, karya seperti ini menjadi ruang jeda. Ia menawarkan sesuatu yang sederhana: kejujuran. Tidak perlu narasi panjang, tidak perlu slogan besar—cukup beat Lo-fi yang lembut, alunan gitar clean, dan suara yang berbicara langsung kepada siapa pun yang sedang ingin mendengar.

BACA JUGA:  Indonesian Idol: Persaingan Semakin Ketat Antar Kontestan, Padahal Masih Babak Audisi loh..!

Dalam deskripsinya, April Dini menyebut “Emang Kamu Siapa” sebagai karya Hip Hop ringan dengan nuansa Lo-fi Beat. Dua istilah ini bukan hanya kategori musik, tapi juga representasi dari gaya hidup dan cara pandang terhadap dunia.

Hip Hop, sejak kelahirannya di Bronx pada tahun 1970-an, selalu menjadi medium bagi mereka yang ingin bicara jujur tanpa sensor. Ia lahir dari jalanan—dari suara yang selama ini tidak diberi ruang untuk berbicara. Namun dalam perjalanannya, Hip Hop juga berkembang menjadi sesuatu yang lebih lembut, lebih introspektif, dan bahkan lebih meditatif. Di sinilah Lo-fi mengambil peran: menghaluskan ketegangan, memberi ruang untuk refleksi.

Kombinasi antara beat santai, bass groovy, dan alunan gitar clean dalam lagu ini menghadirkan suasana yang tidak menghakimi. Musiknya tidak ingin menggurui, tetapi mengajak untuk memahami. Ia tidak mendesak, tidak menekan, hanya mengalir. Suasana ini selaras dengan pesan utama lagu: hidup ini luas, jangan terlalu tegang, santai saja.

Judul “Emang Kamu Siapa” pada pandangan pertama terdengar seperti kalimat defensif, bahkan sedikit sinis. Tapi jika dicermati, kalimat ini menyimpan banyak lapisan makna. Ia bisa menjadi bentuk perlawanan, bisa juga menjadi bentuk refleksi diri.

BACA JUGA:  Bikin Pangling, Cantiknya Shakiena Azalea, Putri Pasha Ungu Saat Wisuda

Dalam konteks media sosial hari ini, kalimat semacam ini sering muncul dalam berbagai percakapan digital: di kolom komentar, di balasan status, atau bahkan di ruang diskusi daring. Ini adalah bentuk ekspresi spontan yang muncul ketika seseorang merasa dihakimi atau dibatasi oleh pendapat orang lain.