NusantaraInsight, Makassar — Launching & Bincang Buku Mimpi yang Tak Dianggap karya Heny Suhaeny di BSI UMKM Center, Senin (6/10/2025) mendapat apresiasi yang besar dari sejumlah kalangan.
Hal ini terlihat dari membanjirnya peserta dari berbagai profesi. Dari 50 kuota yang disediakan, peserta yang hadir melebihi kuota tersebut.
Apalagi para narasumber yang dihadirkan sangat menginspirasi bagi peserta. Para narasumber yang hadir di antaranya, Prof.Dr.H.Muh Asdar, SE.,M.Si,CWN (Presiden Profesi Institut. Ketua Senat FEB. Ketua Forum Purna Rektor se-Indonesia), Rahman Rumaday (founder Kampus Lorong K-Apel),
Asrul Sani Abu, S.E.,M.M (penulis dan pengurus APINDO) dan dipandu oleh moderator Dr. Dirk Sandarupa, M.Hum, MCE (Rektor Kampus Lorong K-Apel, Dosen Pariwisata Unhas).
Acara pembukaan yang dipandu oleh MC Risnawati Anwas, SKM.,M.Kes, juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar Dr. Aryati Puspasari Abady, S.Pi., M.Si, Ketua APINDO Sulsel, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan Mahmud Lambang, Ketua APINDO Sidrap, Ketua Ikatan Penulis Muslim Indonesia (IPMI) M. Amir Jaya, wartawan dan penulis senior Dahlan Abubakar serta sejumlah peserta dari lintas profesi.
Dalam Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
Yang mengizinkan setiap air mata tumbuh menjadi kekuatan,
Yang menulis takdir dengan begitu indah,
hingga langkah kecil ini bisa sampai di hari yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya.
Saya menulis bukan untuk mencari keuntungan, dan jika terjadi penjualan dalam buku ini, maka saya sudah komitmen 100% untuk dipakai dana sosial, saya juga tak mengejar popularitas. Saya menulis karena saya ingin meninggalkan jejak buat anak cucu saya
Hari ini, saya berdiri bukan sebagai penulis besar,
tapi sebagai perempuan yang pernah dianggap kecil. Perempuan biasa yang tidak punya latar belakang apa-apa, hanya perempuan biasa yang berjuang untuk lulus di Univeristas cobaan hidup
Karena kata Allah dalam Al-qur’an surah Ar-rad Ayat 11
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri
Saya pernah bermimpi di tengah sunyi,
dan sering kali tak dipercaya—bahkan oleh diriku sendiri.
Namun, bukankah Allah punya cara yang luar biasa
untuk membalikkan pandangan dunia?
Ia menjadikan rasa sakit sebagai jalan pulang,
dan menjadikan “tak dianggap” sebagai awal dari pengangkatan derajat.
Buku “Mimpi yang Tak Dianggap” ini lahir dari perjalanan panjang yang penuh liku,
dari malam-malam penuh tanya,
dari doa yang tidak langsung dijawab,
tapi perlahan diwujudkan satu per satu—dengan cara yang jauh lebih indah.